LENSADAKWAH.COM- – “Setan bisa geram kepada anak-anak yang hafal Al-Qur’an,” ujar Dikky Shodqomullah, MHes, Ketua Majelis DIKDASMEN dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya dalam acara Wisuda Tahfidz ke-3 yang digelar K3SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya di lantai 6 SMAMDA Tower, Ahad (4/5/2025).

Pernyataan tersebut disampaikannya di hadapan lebih dari 600 hadirin yang memadati ruangan lt 6 SMAMDA TOWER. Ustaz Dikky, sapaan akrabnya, mengingatkan bahwa anak-anak penghafal Al-Qur’an adalah aset berharga umat yang harus dijaga dari berbagai godaan, salah satunya melalui teknologi.
“Anak-anak yang hafal Al-Qur’an akan digoda supaya lupa. Salah satunya lewat handphone. HP ini bisa jadi ‘setan gepeng’ yang merusak hafalan anak-anak. Karena itu, jangan jadikan HP sebagai setan, tapi ubah menjadi malaikat—isi dengan aplikasi Al-Qur’an untuk hafalan dan muroja’ah,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Dikky juga menitipkan harapan besar kepada para orang tua dan pihak sekolah. Ia menegaskan pentingnya pengawasan dan pendampingan yang konsisten agar hafalan para siswa tidak hilang begitu saja.
“Orang yang hafal Al-Qur’an godaannya banyak. Maka kami titip anak-anak ini kepada orang tua dan sekolah. Bila perlu, ada pelaporan harian tentang perkembangan hafalan mereka,” imbuh Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah itu.
Kabar gembira pun turut dibagikan kepada para hadirin. Ustaz Dikky menyampaikan bahwa para lulusan Wisuda Tahfidz yang mendaftar ke SMP Muhammadiyah akan mendapatkan diskon khusus—sebuah apresiasi bagi semangat para penghafal cilik. Sontak, pernyataan ini disambut tepuk tangan meriah.
Sementara itu, M. Iqbal Rahman, SPd, dai muda yang menjadi motivator dalam acara tersebut, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian para hafidz dan hafidzah cilik.
“Ini adalah momentum yang patut kita banggakan, titik awal masa depan anak-anak penghafal Al-Qur’an. Hafalannya harus dijaga, jangan sampai hilang atau rontok,” ujarnya.
Menurutnya, hafalan anak-anak rentan luntur jika mereka terlalu banyak bermain gawai dan kurang mendapatkan motivasi serta arahan dari orang tua.
Pria yang pernah meraih penghargaan sebagai penghafal 30 juz dari UIN Sunan Ampel Surabaya ini menegaskan bahwa perjuangan menjaga dan mengamalkan Al-Qur’an akan dibalas dengan kemuliaan.
“Orang yang berjuang dengan Al-Qur’an akan mendapatkan hadiah terbesar: syafaat di hari kiamat. Bahkan, para penghafal Al-Qur’an dijanjikan surga Firdaus dan menjadi keluarga Allah SWT,” tuturnya menutup motivasinya.
Acara Wisuda Tahfidz ke-3 ini diikuti oleh 281 siswa dari 28 sekolah SD/MI Muhammadiyah se-Kota Surabaya. Kegiatan berlangsung meriah dengan berbagai penampilan istimewa dari para siswa. Di antaranya, penampilan nasyid dari SD Muhammadiyah 16 Surabaya, pertunjukan angklung yang memukau dari SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya, serta parade tilawah Al-Qur’an oleh anak-anak dari perwakilan seluruh SD/MI Muhammadiyah di Kota Surabaya.
Penulis, M.Khoirul Anam