Lensadakwah.com – Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 15 Surabaya selenggarakan pembinaan kepada anak didiknya akan Bahaya Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. Surabaya, 20 Desember 2022.
Sekolah yang berlokasi di Jalan Platuk 104 ini tidak ingin anak didiknya ada yang menggunakan narkoba. Oleh karena itu secara continue memberikan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada anak didiknya.
Dalam kegiatang tersebut telah hadir Instruktur Nasional Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (BNN) Muchamad Arifin yang juga Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jawa Timur.
Sebelum sosialisasi berlangsung Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 15 Surabaya yang sering dipanggil ustad Banjar menyampaikan pesan kepada anak didik untuk bisa mengikuti kegiatan sosialisasi ini dengan baik. Mengingat materi ini sangat penting bagi masa depan kalian semua. Tegasnya pada anak-anak.
Ketua LDK Muhammadiyah Jawa Timur menyampaikan sosialisasi dengan mengawali pemutaran vidio pendek yang berjudul “Dua Masa Depan Berbeda”.
Sebuah film pendek yang menceritakan dua anak yang sejak kecil bersahabat, tetapi dalam perajalan waktu harus berpisah karena jalan yang ditempuh berbeda.
Lanjut cerita alasan harus berbeda jalan, karena yang satu memilih jalan lurus dengan rajin belajar dan berujung menggapai prestasi sementara temen satunya menempuh jalan yang salah berakhir keluar masuk penjara dan mati karena narkoba.
Sebuah film pendek yang cukup menjadikan para anak didik yang hadir dalam sosialisasi tersebut menjadi renungan akibat ketika salah dalam memilih lingkungan dan pergaulan.
Peraih penghargaan penyaji terbaik tingkat Nasional dibidang Pencegahan Narkoba ini selanjutnya menjelaskan beberapa kasus akibat dari penyalahgunaan narkoba.
Mulai dari beberapa kasus masuk penjara, sakit yang berkepanjangan hingga mati sia-sia akibat narkoba telah dipaparkan dengan jelas melalui layar LCD yang menjadikan anak didik jelas mengikutinya.
Beberapa contoh modus peredaran narkoba bentuk cair dengan modus rokok elektrik akhir-akhir ini yang banyak beredar dilingkungan masyarakat juga disampaikan. Dengan harapan tidak ada lagi anak didik yang tertipu oleh modus peredaran gelap narkoba jenis apapun.
Narkoba bukan untuk dicoba-coba, karena sekali mencoba bagaikan ikan yang kena pancing akan sulit lepasnya. Tegasnya sambil menunjukkan beberapa kasus kurban narkoba yang awalnya coba-coba akhirnya menjadi kecanduan.
Suasana sempat hening ketika dilayar projektor nampak beberapa gambar dan vidio anak cacat, sakaw bahkan orang dengan HIV-AIDS akibat dari penyalahgunaan narkoba.
lensa_ldkpwmjatim