Lensadakwah.com – Kajian Rabu ba’da shubuh di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya, 30 November 2022 disampaikan oleh ustad Nurcholis Huda.
Kajian diawali dengan informasi seputar pelaksanaan muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, dengan harapan para jamaah kajian bisa mendapatkan informasi yang utuh dari hasil muktamar.
Beberapa informasi yang disampaikan oleh ustad Nucholis dalam kajian rutin yang diampunya, mulai dari pelaksanaan tanwir, pra muktamar, pembukaan sampai hasil dari muktamar.
Dalam kajian Rabu tersebut ustad yang juga wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur menyampaikan beberapa hal, diantaranya:
Faham Islam secara mendalam
Warga Muhammadiyah yang beridiologikan Islamberkemajuan harus paham pokok-pokok ajaran Islam.
Dalam ibadah mengikuti putusan Majelis Tarjih. Dalam muamalah mengikuti perunjuk Al Qur’an, sunnah Nabi dan ilmu pengetahuan.
Tidak mudah goyah oleh berbagai macam pendapat. Misalnya pendapat yang mengatakan agama itu sama karena mengajarkan kebaikan.
Pendapat di atas tidak benar karena ibadah itu terdiri dari muamalah, ibadah dan aqidah.
Amal Sholih yang Fungsional dan Solutif
Kegiatan yang dipilih Muhammadiyah adalah kegiatan yang ada fungsinya bukan yang hura-hura yang tidak bermakna.
وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. QS. Al Mukminun: 3
Ingat…!! umur manusia itu terbatas, maka alangkah ruginya manusia yang menyia-nyiakan usianya dengan berbuat yang tidak ada gunanya.
Kegiatan bertujuan untuk memecahkan masalah, memberi solusi pada peoblem yang dihadapi masyarakat luas. Sekolah, rumah sakit dan amal usaha yang lain adalah untuk membantu kebutuhan masyarakat.
Berorientasi Kini & Masa Dengan
Orang berkemanjuan itu berorientasi ke masa depan sesuai keadaan masa kini. Tidak terus melihat ke masa lalu.
Orang boleh menengok masa lalu untuk memgambil pelajaran. Sejarah itu untuk diambil hikmahnya bukan sekedar untuk dikenang dan diulang-ulang.
Nyetir mobil harus melihat ke depan supaya mencapai tujuan. Tidak terus menerus menengok spion.
Hanya orang yang melihat kedepan yang akan mencapai tujuan.
Moderat dan Toleran
Moderat artinya jalan tengah. Wasathitah, tidak di ujung ekstrim konvensional dan tidak ekstrim liberal. Dalam mengambil keputusan kita berpedoman pada bayani, burhani dan irfani.
Muhammadiyah adalah organisasi sangat toleran, tidak pernah menghalangi pendirian sekolah, rumah ibadah yang didirikan secara benar atau menduduki rumah kelompok lain. Justru sering menjadi kurban.
Toleran adalah menghormati sikap orang atau kelompok lain. Bukan membenarkan apalagi hanyut mengikuti pendirian itu.
lensa_ldkpwmjatim
Sumber : Kajian ustad Nurcholis Huda
Editor : Muchamad Arifin