Lensadakwah.com – Apakah Yesus atau Nabi Isa AS. Itu Islam adalah tema Sebuah pertanyaan yang diangkat oleh Ustadz drh. Sri Widodo dalam kajian rutin ba’da sholat dhuhur berjama’ah di masjid Al Istiqomah Lembaga Pembinaan Khusus Anak Tingkat 1 Blitar pada Hari Kamis, tanggal 24 Nopember 2022 M , diikuti oleh 70 an jama’ah terdiri dari anak didik lapas (adikpas), pegawai Lembaga Pembinaan Khusus Anak Tingkat 1 Blitar dan mahasiswa UIN Tulung Agung.
Diawal ceramah Ustadz drh Sri Widodo , Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Daerah Kota Blitar menyampaikan kisah Kelahiran Yesus /Nabi Isa:
Ibu Maryam hamil atas ijin Allah SWT. menyendiri di suatu tempat yang jauh. Pada waktu mau melahirkan merasa sakit dan bersandar pada pangkal pohon kurma merasa lebih baik mati dan merasa tidak diperhatikan dan dilupakan, malaikat Jibril menghiburnya bahwa Maryam tidak boleh bersedih karena Allah telah membuat anak sungai dibawahnya bisa untuk diminum, dan disuruh menggonyang pohon kurma , buah kurma yang masak jatuh bisa dimakan dan bernazar berpuasa tidak berbicara kepada siapapun seperti diterangkan pada Q.S. MARYAM (19) : 17-26
فَٱتَّخَذَتۡ مِن دُونِهِمۡ حِجَابࣰا فَأَرۡسَلۡنَاۤ إِلَیۡهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرࣰا سَوِیࣰّا قَالَتۡ إِنِّیۤ أَعُوذُ بِٱلرَّحۡمَـٰنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِیࣰّا قَالَ إِنَّمَاۤ أَنَا۠ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَـٰمࣰا زَكِیࣰّا قَالَتۡ أَنَّىٰ یَكُونُ لِی غُلَـٰمࣱ وَلَمۡ یَمۡسَسۡنِی بَشَرࣱ وَلَمۡ أَكُ بَغِیࣰّا قَالَ كَذَ ٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَیَّ هَیِّنࣱۖ وَلِنَجۡعَلَهُۥۤ ءَایَةࣰ لِّلنَّاسِ وَرَحۡمَةࣰ مِّنَّاۚ وَكَانَ أَمۡرࣰا مَّقۡضِیࣰّا ۞ فَحَمَلَتۡهُ فَٱنتَبَذَتۡ بِهِۦ مَكَانࣰا قَصِیࣰّا فَأَجَاۤءَهَا ٱلۡمَخَاضُ إِلَىٰ جِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ قَالَتۡ یَـٰلَیۡتَنِی مِتُّ قَبۡلَ هَـٰذَا وَكُنتُ نَسۡیࣰا مَّنسِیࣰّا فَنَادَىٰهَا مِن تَحۡتِهَاۤ أَلَّا تَحۡزَنِی قَدۡ جَعَلَ رَبُّكِ تَحۡتَكِ سَرِیࣰّا وَهُزِّیۤ إِلَیۡكِ بِجِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ تُسَـٰقِطۡ عَلَیۡكِ رُطَبࣰا جَنِیࣰّا فَكُلِی وَٱشۡرَبِی وَقَرِّی عَیۡنࣰاۖ فَإِمَّا تَرَیِنَّ مِنَ ٱلۡبَشَرِ أَحَدࣰا فَقُولِیۤ إِنِّی نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَـٰنِ صَوۡمࣰا فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡیَوۡمَ إِنسِیࣰّا
17. lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.”
18. “Dia (Maryam) berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.””
19. Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.
20. “Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!
21. Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan
22. Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.”
23. Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan
24. Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
25. Maka makan, minum, dan bersenang hatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya 26. aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.
(QS. Maryam 19: Ayat 17-26)
Ustadz drh Sri Widodo yang lebih senang dipanggil Pak Widodo ini menambahkan Ibu Maryam mengendong bayinya kembali ke kaumnya, dicaci maki, dihina sebagai perempuan pezina dan Ibu Maryam hanya menunjuk ke anaknya seperti firman Allah dalam QS Maryam (19): 27-29
فَأَتَتۡ بِهِۦ قَوۡمَهَا تَحۡمِلُهُۥۖ قَالُوا۟ یَـٰمَرۡیَمُ لَقَدۡ جِئۡتِ شَیۡـࣰٔا فَرِیࣰّا یَـٰۤأُخۡتَ هَـٰرُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ ٱمۡرَأَ سَوۡءࣲ وَمَا كَانَتۡ أُمُّكِ بَغِیࣰّا فَأَشَارَتۡ إِلَیۡهِۖ قَالُوا۟ كَیۡفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِی ٱلۡمَهۡدِ صَبِیࣰّا
27. Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.
28. Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”
29. Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”
(QS. Maryam 19: Ayat 17-26)
Kemudian Nabi Isa yang masih bayi berkata bahwa ia adalah hamba Allah, diberi kitab suci injil, menjadi orang yang diberkati, diperintahkan melaksanakan sholat dan membayar, berbakti kepada ibunya, tidak sobong lagi celaka hal dijelaskan dalam QS Maryam (19): 30-32
(قَالَ إِنِّی عَبۡدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِیَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَجَعَلَنِی نَبِیࣰّا وَجَعَلَنِی مُبَارَكًا أَیۡنَ مَا كُنتُ وَأَوۡصَـٰنِی بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمۡتُ حَیࣰّا وَبَرَّۢا بِوَ ٰلِدَتِی وَلَمۡ یَجۡعَلۡنِی جَبَّارࣰا شَقِیࣰّا
30. Dia (`Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup,
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
Sebagai kesimpulan bahwa
1. Yesus atau Nabi Isa AS beragama Islam terbukti diperintahkan sholat dan membayar zakat, berbakti pada ibunya (orang tua) dan tidak boleh sombong lagi celaka seorang , semuanya ajaran agama Islam
2. Yesus atau Nabi Isa AS bukan anak Tuhan atau Tuhan.
Yesus atau Nabi Isa AS adalah hamba Allah, seorang rosul, diberi kitab suci injil , diberkahi oleh Allah dimana saja.
Penulis : Sri Widodo – Blitar
Editor : Muhaimin
Lensa_ldkpwmjatim