Lensadakwah.com – Kajian Ahad Malam, 13 November 2022 di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya disampaikan oleh Dr. Syamsudin, MA.
Dr. Syamsudin, MA
Kajian tafsir pada malam tersebut nampak ustad yang juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini mengawali dengan menukil ayat Al Qur’an yang berbunyi :
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. QS. Ali Imran: 190.
Lanjut dengan ayat selanjutnya :
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali Imran: 191.
Dalam penjelasamnya panggilan ustad Syamsudin menyampaikan bahwa, Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi oleh Allah dengan kesempurnaan dan ketepatan, perbedaan antara siang dan malam, cahaya dan kegelapan, rentang panjang dan pendeknya waktu, merupakan tanda- tanda yang jelas bagi mereka yang memiliki akal.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, perbedaan rentang waktu siang dan malam adalah sebagai tanda-tanda kekuasaan Sang Maha Pengatur bagi para Ulul Albab.
Lanjut ustad Syamsudin menjelaskan profil ideal bagi seorang Muslim menurut Al Qur’an.
Kesempurnaan seorang hamba disisi-Nya adalah tergantung pada akal dan pikirannya. Bahkan penentu baik dan tidaknya seorang hamba Allah sesungguhnya ada pada bagaimana cara menggunakan akalnya. Tegasnya.
Substansi diri manusia itu, baik disisi manusia maupun disisi Allah ada pada akal pikiran, Perbedaan manusia dengan yang lain adalah tergantung akal pikiran. Tegasnya berulang-ulang.
Dalam konsep Islam perkembangan ilmu, akal pikiran sampai berkembangnya peradapan harus bisa menjadi media untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Bukan sebaliknya.
Kepada jamaah mengajak melihat dan merenungkan bagaimana makna ayat yang pertama QS. Al Alaq: 1-5.
Makna yang terkandung dalam Lima ayat yang diturunkan tersebut adalah, bahwa Al Alaq itu memiliki makna: Membaca, menulis dan mengajarkan. Dalam Islam pengetahuan memiliki tingkatan yang sangat tinggi.
Pesan terakhir kepada jamaah sebelum menutup kajian agar umat Islam banyak membaca. Mengutip pernyataan Ibnu Rusy, bahwa jika seseorang ingin memahami apa yang ada dalam buku yang dibaca, maka bacalah 59 kali.
Lensa_ldkpwmjatim
Sumber : Kajian Masjid At-Taqwa
Editor : Muchamad Arifin
.