AZAB YANG DIBATALKAN
Lensadakwah.com – Azab yang dibatalkan merupakan Kisah Umat Nabi Yunus AS yang tercantum dalam Q.S Yunus : 98. Merupakan sebuah tema yang diangkat oleh Ustadz drh. Sri Widodo pada Acara Peringatan Hari Santri Nasional (22 Oktober dan menyambut Hari Sumpah Pemuda (28 Oktober ) diselenggarakan oleh Muhammadiyah Children Center (MCC) atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Pimpinan Daerah Kota Blitar : (dulu bernama Panti Asuhan Muhammadiyah).
Acara dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Rabi’ul awal 1444 H bertepatan pada tanggal 22 Oktober 2022, waktu 19.15 -selesai, bertempat di Masjid Kemenag Kota Blitar. Dihadiri semua anak dan Pengasuh serta pengurus MCC PDM Kota Blitar.
Acara dimulai dengan membaca Basmalah di pandu oleh Naura Salma Salsabila sebagai MC. Dilanjutkan pembacaan Ayat ayat Suci Al Qur ‘an oleh Muhammad Angga Adi Putra dan doa dipimpin oleh Ustadz Muhammad Davi Arham SPdI. Dilanjutkan Sambutan Ketua MCC PDM Kota Blitar, Bp Sidharta Jarot Riyadi mengapresiasi diselenggarakan kegiatan ini sebagai wujud silahturohmi antara MCC PDM Kota Blitar dengan Kemenag Kota Blitar, Silahturohmi antara Pengurus dan Anak anak. Pak Sidharta Jarot Riyadi yang lebih senang dipanggil ayah ini mengingatkan pentingnya generasi muda untuk belajar ilmu agama dan meningkatkan rasa Nasionalisme seperti pemuda-pemuda yang mingikrarkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Acara inti Peringatan Hari Anak Nasional dan Menyambut Hari Sumpah Pemuda adalah Motivasi Islami oleh Ustadz drh Sri Widodo.
Ketua LDK PDM Kota Blitar mengawali Motivasinya menyampaikan Hikmah memperingati Hari Santri Nasional ini, sebagai generasi muda harus mampu melaksanakan karakter Santri seperti matahari yaitu 1. Selalu memberikan cahaya / mencerahkan. 2. Selalu Istiqomah 3. Selalu memberikan energi /kekuatan sehingga bisa bermanfaat pada dirinya dan orang lain.
Drh Sri Widodo yang lebih dikenal Pak Widodo ini melanjutkan motivasinya dengan mengambil Kisah Nabi Yunus AS.
Nabi Yunus AS diutus oleh Allah di Niwana, Mosul, Irak. Berdakwah kepada umatnya agar menyembah Allah SWT. Berdakwah bertahun-tahun hanya sedikit yang beriman kepada Allah, umatnya tetap menyembah berhala seperti yang dilakukan oleh nenek moyangnya. Nabi Yunus AS. menyampaikan kepada umatnya klo tetap menyembah Berhala seperti nenek moyangnya, akan diazab Allah, tetapi umatnya tidak ada yang takut terhadap ancaman tersebut.
Kemudian dengan perasaan kecewa dan penuh marah nabi Yunus meninggalkan umatnya. Azab benar diturunkan oleh Allah, umat nabi Yunus AS sadar , minta ampun kepada Allah dan mau menyembah kepada Allah, Kemudian Allah mengampuni umat Nabi Yunus dan tidak jadi diazab, seperti firman Allah dalam Q. S.YUNUS: 98
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ ءَامَنَتْ فَنَفَعَهَآ إِيمٰنُهَآ إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّآ ءَامَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْىِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنٰهُمْ إِلٰى حِينٍ
“Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.”
(QS. Yunus 10: Ayat 98)
Nabi Yunus AS tetap meninggalkan Umatnya dengan penuh marah dan kecewa walau Allah tidak memperintahnya dan mengira Allah tidak akan mengujinya. Nabi ikut naik perahu. Di tengah laut perahunya terjadi masalah, barang bawaannya harus dibuang di laut. Tetapi perahu masih oling dan harus dikurangi satu penumpang, terjadi kesepakatan dengan diundi, sampai 3X keluar namanya tetap Nabi Yunus AS. Kemudian Nabi Yunus turun dari perahu ke laut. Allah mengutus ikan Hiu yang besar untuk memakan Nabi Yunus AS tanpa merusak tulang dan organ lain. Dalam tubuh ikan Nabi Yunus sadar minta ampunan dan berdoa kepada Allah SWT dan dikabulkan seperti tercantum dalam QS AL ANBIYAA’ : 87-88
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغٰضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ أَنْ لَّآ إِلٰهَ إِلَّآ أَنْتَ سُبْحٰنَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِينَ(٧٨)
فَاسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذٰلِكَ نُـۨجِى الْمُؤْمِنِينَ(٨٨)
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim(87).
Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”(88).
Nabi Yunus dimuntahkan di daratan dalam keadaan lemah dan sakit. Allah menumbuhkan pohon sejenis labu untuk dimakan oleh Yunus AS. dan sehat kembali , kemudian diutus oleh Allah kembali ke Umatnya. seperti tercantum Q.S. ASH SHAFFAT: 145-148
(۞ فَنَبَذۡنَـٰهُ بِٱلۡعَرَاۤءِ وَهُوَ سَقِیمࣱ وَأَنۢبَتۡنَا عَلَیۡهِ شَجَرَةࣰ مِّن یَقۡطِینࣲ وَأَرۡسَلۡنَـٰهُ إِلَىٰ مِا۟ئَةِ أَلۡفٍ أَوۡ یَزِیدُونَ فَـَٔامَنُوا۟ فَمَتَّعۡنَـٰهُمۡ إِلَىٰ حِینࣲ)
145. Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit.
146. Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu.
147. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih,
148. sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu.
[Surat Ash-Shaffat 145 – 148]
Pada akhir motivasinya Ustadz drh Sri Widodo mengajak kepada generasi muda kader Muhammadiyah khususnya untuk mengambil hikmah dari Kisah nabi Yunus AS. Diantaranya
1. Bila terlanjur punya dosa sebesar apapun, tetap berdoa minta ampunan dan menyembah Allah SWT, Niscaya Allah akan mengampuni dan membatalkan azab yang disebabkan karena dosa-dosa umat.
2. Melaksanakan Perintah Allah SWT dan tetap berdakwah dan tidak boleh putus asa
3. Tidak mengambil keputusan apapun pada waktu marah dan kecewa.
4. Menyelesaikan masalah apapun dengan cara mohon ampunan dan hanya minta pertolongan kepada Allah SWT.
Penulis : Sri Widodo – Blitar
Editor : Muhaimin
Lensa_ldkpwmjatim