Lensadakwah.com – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur selenggarakan kegiatan kegiatan Pitutur Kebangsaan dengan tema Ekspresi Indonesia Muda.
Kegiatan yang diselenggaran di Unesa tepatnya di Fakultas Sosial dan Hukum Kampus Ketintang Surabaya pada Hari Rabu, 19 Oktober 2022 merupakan kegiatan Bidang Pemuda dan Pendidikan FKPT Jatim yang diketuai oleh Dr. Bambang Sigit Widodo.
Acara yang dihadiri oleh 150 peserta utusan dari Siswa-siswi Se-Surabaya dan beberapa perwakilan Mahasiswa ini dibuka Dekan Fakultas Ilku Sosial dan Hukum Prof. DR. Turhan Yani, MA.
Dalam pantauan lensadakwah.com pada acara tersebut nampak susunan sebagai berikut:
MC dibawakan oleh Kabid Perempuan dan Anak FKPT Jatim: Dra. Hj. Faridatul Hanum, M. Kom.
Pembacaan Doa oleh Kabid Agama Sosian Ekonomi dan Budaya FKPT Jatim: Muchamad Arifin, S.Ag., M.Ag
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dipimpin oleh Satgas Admistrasi FKPT Jatim: Nurul Naeni, S.H
Acara dilanjutkan dengan beberapa sambutannya.
1. Ketua FKPT Jatim: Dr. Hj. Hesti Armiwulan, SH., MH.
Dalam sambutannya panggilan Dr. Hesti mengawali sambutannya memperkenalkan para jajaran pengurus FKPT Jatim
Dr. Hesti juga menyampaikan salah satu tujuan dibentuknya FKPT oleh BNPT Republik Indonesia, yaitu bertujuan untuk ikut serta dalam mencegah berkembangnya faham radikal dan terorisme yang ada dilingkungan kita.
Apa yang menjadi tujuan dari BNPT ini tidak bisa terwujud tanpa adanya kebersamaan. Oleh karena itu pada acara ini kita undang para pelajar, pemuda dari berbagai unsur agama.
2. Kasubdit BNPT RI : Kolonel Rahman Suhendro.
Mengawali dalam sbutannya dispaikan suatu kebahagiaan luar biasa bagi kami, pada hari ini bisa bertatap muka dengan para pemuda dan pelajar Provinsi Jawa Timur yang merupakan calon – calon pemimpin bangsa di masa depan. Kalian semua adalah harapan kami untuk mampu mewarnai bangsa ini dengan penuh kedamaian, suka cita, rasa aman dan deretan prestasi yang sangat kami banggakan.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa terorisme adalah tindak kejahatan luar biasa yang menjadi perhatian dunia. Bukan sekedar aksi teror semata, namun pada kenyataannya tindak kejahatan terorisme juga melanggar Hak Asasi Manusia sebagai hak dasar yang secara kodrati melekat dalam diri manusia, yaitu hak untuk merasa nyaman dan aman ataupun hak untuk hidup.
Kejahatan ini tidak terkait dengan agama tertentu, karena semua agama yang ada di Indonesia tidak ada satupun yang mengajarkan tentang terorisme. Semua agama mengajarkan kedamaian kepada umatnya. Jadi persoalan terorisme ini merupakan persoalan bersama semua komponen bangsa.
Jika dilihat dari dampaknya, maka dampak terorisme pun tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada harta benda, namun juga merusak stabilitas negara, terutama dalam sisi ekonomi, pertahanan, keamanan, sosial budaya, dan lain sebagainya. Terorisme jelas menjadi ancaman bagi peradaban modern sehingga semakin jelas bahwa teror bukan merupakan bentuk kejahatan kekerasan destruktif biasa, melainkan sudah merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia, yang bahkan tanpa memandang suku, ras, agama, dan negara.
Saat ini, penyebaran paham radikal di kalangan pemuda / pelajar terus digencarkan oleh kelompok radikal terorisme, terutama melalui media sosial. Inilah yang harus kita waspadai bersama. Karena bagi kelompok radikal terorisme, pemuda / pelajar adalah target utama penyebaran paham dan perekrutannya. Karena di samping kondisinya yang dianggap masih “labil”, para pemuda / pelajar juga dapat dijadikan regenerasi yang menjanjikan untuk terus beroperasinya gerakan kelompok radikal terorisme.
Dengan mencermati kondisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa pemuda / pelajar dan media sosial merupakan dua point strategis dalam transformasi paham dan perekrutan anggota kelompok radikal terorisme. Mereka selalu mengincar kelengahan masyarakat dan pemerintah untuk mempengaruhi pemuda / pelajar dan menguasai media sosial sebagai sarananya. Oleh karena itu, marilah kita bentengi kedua point strategis di atas.
3. Sambutan : Prof. Dr. Turhan Yani, MA.
Dalam sambutannya panggilan akrap Prof. Turhan menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaamnya dimana Unesa tepatnya di Fakultas Sosial dan Hukum dipercaya sebagai penyelemggara dalam kegiatan yang sangat mulia ini.
Dalam sambutannya nampak Prof. Turhan mengajak kepada para pelajar dan pemuda yang hadir untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, mengingat beberapa medsos sudah dijadikan sebagai media untuk penyebaran faham radidal dan faham kekirian.
Pasca menyampaikan pesan Prof. Turhan panggilan dari Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa lanjut membuka dengan membaca ” Basmalah” tepat di pukul 09.58 menit.
Pasca dibukanya acara dilanjutkan paparan materi oleh Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat dari BNPT Kolonel Rahman Suhendro bersama Kepala Bakesbangpol Jawa Timur R. Heru Wahono Santoso, S.Sos., MM
lensa_fkptjatim
Penulis : Muchamad Arifin