Lensadakwah.com – Kajian Rabu ba’da shubuh di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya, 4 Oktober 2023 disampaikan oleh ustad Nurcholis Huda mengangkat tema sebuah catatan ringan perjalanan Umrah dan Mengenal Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.
Dalam mengawali kajian tersebut untas Nurcholis Huda mengawalinya dengan sebuah pertanyaan yang muncul : Bagaimana Hukum Memperingati Maulid Nabi ?
Hukum Mempeingati Maulid
Lanjut ustad Nurcholis Huda menyampaikan jawaban bahwa hukum memperingati maulid Nabi adalah mubah.
Mudah adalah sebuah hukum yang boleh dikerjakan dan tidak ditinggalkan. Bermakna baik jika kegiatannya memiliki makna baik dan menjadi tidak jika kegiatannya memiliki makna tidak baik.
Peringatan maulid nabi hendaknya dijadikan media dakwah yaitu mengajak kepada kebaikan. Seperti mengajak membaca shalawat, mengenang perjalanan Rasulullah dalam memperjuangkan Islam, lomba untuk anak-anak yang bisa menjadikan motivasi untuk menjadi anak shaleh, santunan anak yatim dst.
Selanjutnya ustad Nurcholis Huda memutarkan sebuah vidio yang mengajak kepada ajakan membaca shalawat Nabi Muhammad saw.
Juga sebuah vidio yang sempat menjadikan para jamaah banyak ketawa adalah seorang anak pengamen yang melantunkan shalat Nabi di sebuah rombongan yang ada di bus.
Ibadah Umrah
Rasa rindu hanya akan terobati jika bisa berjumpa dengan yang dirindukan. Jelas ustad Nurcholis Huda pada jamaah.
Mengobati rindu tidak cukup dengan mendengarkan ceritanya tetapi perlu ketemu supaya puas dalam kalbu. Sudah lama saya rindu baitullah ucap penasihat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Alasan rindu kepada baitullah juga sudah ada waktu luang, maka ustad Nurcholis atas ridha Allah bisa kembali ke baitullah melaksanakan ibadah umrah.
Mari kita ikuti cerita perjalan ibadah umrah beliau selengkapnya melalui link youtube di TaqwaMU_Tv dibawah ini:
https://tinyurl.com/kajian-subuh-04oktober
Semoga tululisan ini bisa mengantarkan kita semua yang membacanya untuk lebih mencintai Rasulullah dan meneladaninya serta kita bisa datang ke baitullah.
Sumber: Pusat Kajian Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya
Penulis : Muchamad Arifin