Lensadakwah.com – Kajian Ahad, 26 November 2023 di masjid At-Taubah Demak Barat Surabaya mengangkat tema “Muslim itu Menghargai Perbedaan”.
Mahluk di buka bumi ini diciptakan oleh Allah dengan berbeda-beda, mulai dari jenis kelamin, bentuk rupa, warna kulit dan seterusnya. Terang ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ustad Muchamad Arifin.
Allah dalam ayatNya berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. Al Hujurat: 13
Larangan mencela sesama
Dalam Surat Al-Hujurat Ayat 13 dijelaskan bahwa Allah SWT menyerukan bahwa seluruh umat manusia adalah satu keturunan. Mereka berasal dari nenek moyang yang sama, yakni Adam dan Hawa. Dikarenakan berada dalam satu keturunan, maka setiap manusia adalah setara dan tidak ada perbedaan satu sama lain dalam kehidupan. Kecuali ketaqwaannya kepada Allah swt.
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :اَلْمُسْلِمُ أَخُوْالْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَهُنَا, اَلتَّقْوَى هَهُنَا, اَلتَّقْوَى هَهُنَا,وَيُشِيْرُ اِلَى صَدْرِهِ بِحَسْبِ امْرِئ ٍمِنَ الشَّرِّأَنْ يَحْقِرَاَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَعِرْضُهُ وَمَالُهُ.
Rasulullah ﷺ bersabda : Orang Muslim itu saudara sesama Muslim. Dia tidak menzalimi dan tidakmenghinanya, dan tidak meremehkannya. Takwa itu disini, takwa itu disini, nabi sambil menunjuk ke arah dada. Cukuplah seseorang jahat apabila orang itu meremehkan saudaranya sesama Muslim, setiap Muslim bagi Muslim lainnya haram darahnya (tidak boleh disakiti apalagi dibunuh), haram kehormatannya (tidak boleh dihina, direndahkan), dan haram hartanya (tidak boleh dirampas) HR Muslim.
Perintah untuk selalu berkata yang baik-baik.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. QS. Al Ahzab: 70
Perkataan yang jujur antara yang diniatkan dan diucapkan harus selaras. Sebab, semua ucapan dan perbuatan akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.
Melalui perintah tersebut, Allah SWT juga menjanjikan pahala dan mengampuni dosa-dosa terdahulu maupun yang akan datang bagi hambaNya.
“Yakni Allah memberi mereka taufik untuk mengerjakan amal-amal yang saleh, dan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang terdahulu. Sedangkan dosa yang akan mereka lakukan di masa mendatang, Allah akan memberi mereka ilham untuk bertobat darinya,” sebagaimana yang terkutip dalam tafsir Ibnu Katsir.
Menjadi manusia yang banyak manfaat bagi sesama
خير الناس أَنْفَعُهُمْ للناس
Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi manusia lainnya (sesama).
Manusia diciptakan dari sebaik-baik bentuk
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” QS At-Tin: 4
Sumber : Kajian masjid At-Taubah Demak Barat Surabaya