LENSADAKWAH.COM – Menjadi hamba Allah yang bertaqwa adalah tujuan dan harapan setiap hamba Allah. Inilah yang disampaikan Muchamad Arifin dalam tausiah Ramadhan jelang pelaksanaan shalat Tarawih di masjid KONI Provinsi Jawa Timur. Jumat, 15 Maret 2024.
Puasa yang kita laksanakan dalam bulan Ramadhan ini termasuk bagian dari proses menuju ketaqwaan la’allahkum tattaqun. Sebagaimana dalam ayat yang sudah seringkali terdengar ketika bulan Ramadhan datang
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. QS. Al Baqarah: 183
Puasa sebagai proses jalan menuju ketaqwaan ini mari kita jalankan dengan baik. Insyaallah jika kita jalankan dengan baik, maka akan menghasilkan hasil yang baik. Karena hasil itu ditentukan oleh proses. Terang panggilan ustad Arifin di depan jamaah yang rata-rata para atlet tersebut.
Rasulullah menyampaikan dalam sebuah haditsNya:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits tersebut di atas sungguh sangatlah jelas bahwa hanya puasa yang dijalankan dengan sungguh-sungguh karena iman dan mengharap rodlo Allah yang akan mendapatkan ampunan dari kesalahannya (dosa yang telah diperbuatnya).
Beberapa amalan yang dapat menjadi penunjang kesempurnaan amalan dalah bulan Ramadhan diantaranya adalah:
Mendirikan Qiyamurramadhan
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim).
Memberikan Sedekah
أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ
Rasulullah saw pernah ditanya, “Sedekah apakah yang paling mulia?” Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan” (HR Tirmidzi).
Memberikan Buka
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ
Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut (HR Ahmad).
Membaca Al Qur’an
اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ
Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari” Al-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat (HR Ahmad).
Masih banyak hal-hal lain yang harus kita perhatikan untuk menuju kesempurnaan dalam ibadah di bulan Ramadhan. Seperti menjaga diri dari penyakit hati, seperti: rasa iri, dengki, hasud, sombong dst.
Sumber: tim rihlah dakwah kontributor lensadakwah.com