LENSADAKWAH.COM – Jangan malu atau takut disebut mualaf, melainkan harus bersyukur dan bangga karena menjadi mualaf merupakan bagain dari hamba Allah yang mendapat hidayah. Tidak semua manusia mendapatkan hidayah meskipun setiap hari sama mendengar adzan dan tausiyah kemudian pindah keyakinan. Hanya hidayah Allah-lah yang mamou membuka hati untuk pindah keyakinan.
Itulah pesan ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muchamad Arifin di depan para mualaf di ruang pertemuan gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Blitar, 3 Juli 2024.
Acara pembinaan mualaf diawali dengan shalat shubuh berjamaah di masjid At-Taqwa Muhammadiyah lanjut mengikuti kuliah shubuh baru geser ke gedung dakwah Muhammadiyah bagi mualaf untuk mengikuti pembinaan dari kerua LDK PP Muhammadiyah.
Nampak hadir dan ikut serta dalam acara tersebut adalah para pengurus PDM, PDA DAN pengurus LDK serta Lazismu dan KLL RSU Aminah Kota Blitar.
Acara silaturrahim dan pembinaan mualaf diawali perkenalan yang dipimoin oleh ketua LDK PDM Kota Blitar Widodo kemudian dilanjutkan sambut ketua PDM Kota Blitar Rusdianto dan masuk acara inti pembinaan oleh ketua LDK PP Muhammadiyah.
Terselenggaranya acara silaturrahim dan pembinaan bagi mualaf ini terwujud atas sinergi LDK PP Muhammadiyah dengan LDK PDM Kota Blitar, Lazismu dan KLL RSU Aminah kota Blitar.
Pembinaan mualaf yang berlangsung selama 30 menit yang disampaikan oleh Muchamad Arifin lebih menekankan pada pentingnya shalat. Karena shalat merupakan tiang agama. Sehingga kalau meninggalkan shalat agamanya akan roboh.
Ada Tiga hal yang harus diperhatikan dalam shalat, yaitu: waktu, gerakan dan bacaan. Jadi dalam shalat harus perhatikan tiga hal itu supaya shalat kita sempurna. Shalat akan melahirkan manfaat jika dilerjakan pada waktunya, sempurna gerakannya serta betul bacaannya.
Acara diakhiri dengan pembagian bingkisan pada para mualaf dan makan bersama menjadikan acara penuh gembira.
UMA.