LENSADAKWAH.COM – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mulyorejo melalui Majelis Dikdasmen memberikan pembinaan kepada para pengajar jelang datangnya bulan Ramadhan yang ditempatkan di New Stras Trawas Hotel. Selasa-Rabu/ 25-26 Februari 2025.

Dalam kegiatan pembinaan guru yang di kemas dalam acara Darul Arqam Guru dan Karyawan tersebut menghadirkan beberapa narasumber, baik dari Muhammadiyah tingkat daerah, wilayah maupun pusat.
Muchamad Arifin selaku narasumber dari Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang mendapatkan kesempayan menyampaikan materi pada hari pertama, menyampaikan tema Menjadikan Bulan Ramadhan Sebagai Mendia Proses Menuju Ketaqwaan.
Dalam penyampaiannya ketua LDK PP Muhammadiyah yang akrap dipanggil ustad Arifin menyampaikan, bahwa Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang bertakwa.
Dalam Al-Qur’an, Allah menetapkan kewajiban puasa agar manusia dapat mencapai ketakwaan. Jadi puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana pembinaan spiritual yang mendalam.
Melalui puasa, seseorang belajar mengontrol hawa nafsu, baik dalam hal makan, minum, maupun emosi. Ia berusaha menjauhi segala sesuatu yang dilarang serta menjaga perkataan dan perbuatannya.
Ketika seseorang mampu mengendalikan dirinya, ia semakin menyadari bahwa Allah senantiasa mengawasinya. Kesadaran inilah yang menjadi esensi taqwa, yaitu merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Selain itu, puasa menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang hidup dalam kekurangan. Dengan merasakan lapar dan haus, seseorang dapat lebih memahami penderitaan orang lain, sehingga terdorong untuk berbagi dan memperbanyak amal kebajikan.
Selama bulan Ramadhan, umat Islam juga lebih rajin dalam beribadah, seperti membaca Al-Qur’an, melaksanakan shalat malam, dan berdzikir. Kebiasaan-kebiasaan ini memperkuat kecintaan kepada Allah dan meningkatkan hubungan spiritual. Dengan demikian, puasa tidak hanya memberi manfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga membentuk akhlak yang lebih baik dan kepribadian yang lebih mulia.
Melalui proses ini, seseorang yang menjalani puasa dengan sungguh-sungguh akan mengalami perubahan dalam dirinya. Ia menjadi lebih sabar, lebih peduli, dan semakin memahami perannya sebagai hamba Allah.
Inilah mengapa puasa dianggap sebagai proses menuju taqwa, karena melalui ibadah ini, seseorang dibimbing untuk semakin mendekat kepada Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik dalam berinteraksi dengan sesama manusia.
Mewaspadai Ancaman Serius Bagi Generasi
Selain menjelaskan seputar risalah ibadah puasa, Muchamad Arifin juga menyampaikan pesan kusus kepada para guru untuk waspada terhadap modus penyalahgunaan dan peredaran narkoba dilingkungan pelajar. Hal ini penting untuk disampaikan, karena modus penyalahgunaan narkoba dilingkungan pelajar sangat rapi sehingga sulit untuk di deteksi.
Peredaran narkoba terus berkembang dengan berbagai cara baru, salah satunya melalui toko elektrik yang menjual rokok elektrik (vape), khususnya di kalangan remaja. Modus ini sangat berbahaya karena menyasar anak muda dengan cara yang lebih tersembunyi dan sulit terdeteksi.
Sindikat narkoba memanfaatkan tren penggunaan vape di kalangan remaja sebagai celah untuk menyelundupkan narkotika dalam bentuk cairan liquid vape. Cairan ini dapat dicampur dengan zat berbahaya seperti ganja sintetis (liquid ganja), sabu cair, atau jenis narkoba lain yang berpotensi menyebabkan halusinasi dan ketergantungan.
Modus tampilan liquid saat ini yang beredar serupa dengan yang biasa digunakan dalam vape, banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa mereka telah mengonsumsi zat adiktif berbahaya. Jelasnya ustad Arifin sambil menunjukkan data kasus melalui vidio pendek.
Modus ini semakin sulit dikendalikan karena banyak toko elektrik atau pedagang online yang tidak menerapkan sistem verifikasi usia dengan ketat. Akibatnya, remaja dapat dengan mudah membeli vape dan liquid tanpa adanya pengawasan, sehingga mereka lebih rentan menjadi sasaran sindikat narkoba.
Selain itu, rokok elektrik sering dipasarkan dengan tampilan menarik serta varian rasa dan aroma yang menggoda. Hal ini membuat banyak anak muda tertarik untuk mencoba tanpa mengetahui bahaya di baliknya. Dalam beberapa kasus, pengguna yang telah kecanduan bisa dengan mudah menjadi pelanggan tetap atau bahkan ikut terlibat dalam jaringan peredaran narkoba.
Untuk mencegah modus ini, peran orang tua, guru, dan pihak berwenang sangat diperlukan dalam mengawasi tren penggunaan vape di kalangan remaja. Pemerintah juga harus memperketat regulasi serta pengawasan terhadap penjualan rokok elektrik, terutama yang diperjualbelikan secara bebas di toko atau platform daring.
Guru sebagai orang tua di sekolah harus sering memberikan edukasi mengenai bahaya narkoba dalam vape agar remaja tidak mudah terjerumus dalam modus peredaran narkoba yang semakin sulit dikenali