Kajian Subuh Masjid At-Taqwa Pogot: Belajar Menjadi Muslim Berkelas dengan Meneladani Kepribadian Rasulullah
LEMBAGADAKWAH.COM. Surabaya – Suasana Rabu Subuh, 3 Desember 2025, di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya terasa lebih hangat dan penuh makna. Jamaah dari berbagai kalangan memenuhi masjid sejak sebelum azan Subuh berkumandang. Setelah shalat Subuh berjamaah, mereka larut dalam kajian inspiratif bertema “Menjadi Muslim Berkelas: Kepribadian Rasulullah sebagai Standar Kesuksesan Hidup”, yang disampaikan oleh Ustadz Muchamad Arifin.

Dengan gaya penyampaian yang lembut, tenang, namun penuh kekuatan makna, Ustadz Arifin mengajak jamaah menengok kembali sosok Rasulullah SAW bukan hanya sebagai figur agama, tetapi sebagai model karakter terbaik sepanjang zaman. Di tengah derasnya perubahan zaman dan tuntutan kehidupan modern, beliau menegaskan bahwa standar untuk menjadi manusia yang bermartabat bukanlah kekayaan atau jabatan, melainkan akhlak Rasulullah.
“Muslim berkelas bukan yang paling banyak harta dan gelar, tetapi yang paling jujur, paling amanah, paling rendah hati, dan paling menebar manfaat,” tutur beliau membuka kajian.
Beliau kemudian mengutip hadis Nabi tentang kejujuran:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ…
(Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga.)
Jamaah dibuat merenung bahwa dalam dunia yang serba cepat dan penuh persaingan ini, kejujuran justru menjadi nilai langka—padahal ia adalah tangga naik menuju keberkahan hidup.
Ustadz Arifin juga menekankan pentingnya tawadhu’. Beliau membawakan kisah Umar bin Khattab RA yang memikul sendiri karung gandum untuk seorang ibu miskin di tengah malam—kisah yang membuat hati jamaah bergetar. Melalui cerita itu, beliau ingin menegaskan bahwa kerendahan hati bukan merendahkan diri, tetapi menundukkan ego untuk menolong sesama.

“Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin rendah seharusnya hatinya,” tegasnya. “Karena Allah tidak melihat pangkat, tetapi melihat kejernihan hati.”
Dalam penutupnya, Ustadz Arifin mengajak jamaah menjadikan akhlak Nabi SAW sebagai standar utama dalam bekerja, bermedia sosial, berbisnis, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Beliau menegaskan bahwa Muslim berkelas adalah mereka yang dapat dipercaya, selalu memegang amanah, dan memberi ketenangan bagi lingkungan sekitarnya.
Suasana kajian terasa syahdu ketika beliau memimpin doa penutup yang menembus relung hati, memohon kepada Allah agar memberi kekuatan kepada setiap jamaah untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih jujur, dan lebih rendah hati.
Kajian Subuh di Masjid At-Taqwa Pogot kembali menjadi ruang penguat iman, penyegar jiwa, dan pengingat bahwa kesuksesan sejati tidak diukur dari dunia yang terlihat, tetapi dari hati yang selalu menjadikan Rasulullah sebagai teladan hidup.