LENSADAKWAH.COM – Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti Aula Raden Dhaksena, Lapas Kelas IIA Pamekasan, Senin sore (17/3). Untuk pertama kalinya, Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Muhammadiyah Pamekasan bekerja sama dengan pihak lapas menyelenggarakan Wisuda & Tashih Guru Al-Qur’an.
Acara yang berlangsung pukul 15.00–16.30 WIB ini menjadi bukti keberhasilan program pembinaan keagamaan di dalam lapas, dengan 12 guru Al-Qur’an yang telah dinyatakan lulus uji kelayakan dan kompetensi.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, baik dari tingkat wilayah maupun daerah. Dari LDK PWM Jawa Timur, hadir Ustadz Ahmad Toha selaku ketua, didampingi oleh Fitri, Gus Rosyidi, P. Tulus, P. Aris, dan Suwarno.
Sementara dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pamekasan, turut hadir Ustadz Azis Azhari (Ketua PDM Pamekasan), Ustadz Imam Santoso (Wakil Ketua PDM yang membidangi dakwah komunitas sekaligus Sekretaris MUI Pamekasan), serta Ustadz Ach Fawaid (Ketua LDK Muhammadiyah Pamekasan).
Hadir pula Bapak Syukron ( Ketua LAPAS) Dalam kesempatan tersebut, PLH Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Pamekasan, Hendriyanto, juga hadir untuk mendukung dan memantau jalannya kegiatanyang turut mendukung keberlangsungan program ini.
Dalam sambutannya, Ketua LDK PWM Jawa Timur, Ustadz Ahmad Toha, mengapresiasi pencapaian para warga binaan yang telah menjadi guru Al-Qur’an. “Saya sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan di Lapas Kelas IIA Pamekasan ini.
Ke depan, para guru Al-Qur’an yang diwisuda hari ini harus mampu menjadi pribadi yang lebih bermanfaat setelah kembali ke masyarakat. Kerja sama ini juga diharapkan dapat terus berlanjut untuk mencetak lebih banyak pendakwah yang Qur’ani dari dalam lapas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Lapas Kelas IIA Pamekasan, dalam sambutannya, menyampaikan harapannya agar ilmu Al-Qur’an yang telah mereka pelajari dapat menjadi penerang dalam hidup mereka. “Semoga Al-Qur’an tidak hanya menjadi bacaan bagi mereka, tetapi juga menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekal ini, saya berharap mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi masyarakat setelah bebas,” ungkapnya.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua LDK Muhammadiyah Pamekasan, Ustadz Ach Fawaid, yang menegaskan bahwa para wisudawan telah melalui proses pembinaan yang ketat selama satu tahun. “Program ini berlangsung selama satu tahun, dengan tahapan yang sangat sistematis. Selama enam bulan pertama, mereka diajarkan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, termasuk memperbaiki tajwid dan tahsinnya.
Kemudian, enam bulan berikutnya mereka dilatih untuk mengajar Al-Qur’an kepada sesama warga binaan. Alhamdulillah, setelah melalui berbagai ujian dan evaluasi, mereka kini telah resmi menjadi guru Al-Qur’an yang layak untuk mengajarkan ilmu ini kepada orang lain,” jelasnya.
Para wisudawan yang merupakan warga binaan tampak haru dan bangga atas pencapaian mereka. Salah satu wisudawan mengungkapkan rasa syukur karena mendapatkan kesempatan mendalami Al-Qur’an selama berada di lapas. “Dulu saya jauh dari agama, tetapi di sini saya menemukan makna hidup melalui Al-Qur’an. Saya merasa terlahir kembali dengan ilmu ini. Semoga setelah keluar nanti, saya bisa mengajarkan Al-Qur’an kepada keluarga dan masyarakat,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Dengan mengusung tema “Dengan Al-Qur’an, Hidup Menjadi Terang”, acara ini menjadi simbol bahwa cahaya Islam dapat menerangi siapa saja, di mana saja, bahkan di balik jeruji besi. Harapannya, program ini dapat melahirkan lebih banyak pendakwah dari dalam lapas, yang kelak akan menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat.
editor: Muchamad Arifin