LENSADAKWAH.COM – Kesibukan adalah bagian dari kehidupan. Kita semua punya aktivitas, pekerjaan, dan berbagai urusan yang menyita waktu dan tenaga. Tapi, di tengah semua itu, jangan sampai kita lupa bahwa ada hubungan yang perlu dijaga—yaitu hubungan dengan sesama, terutama keluarga, saudara, dan sahabat serta orang-orang yang pernah berjasa.
Hidup akan terasa lebih indah dan bermakna ketika kita dikelilingi oleh hubungan yang baik dengan sesama. Kita tidak diciptakan untuk hidup sendiri, tapi untuk saling mengenal, saling membantu, dan saling menguatkan. Di sinilah pentingnya silaturrahim. Dengan menjalin silaturrahim, hati menjadi lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan kehidupan terasa lebih berwarna.
Silaturrahim adalah ajaran mulia dalam Islam. Melalui silaturrahim, kita menjaga hubungan baik dengan keluarga, saudara, tetangga, sahabat, bahkan dengan orang yang baru kita kenal. Semakin luas kita bersilaturrahim, semakin banyak cinta dan kebaikan yang tumbuh dalam hidup kita. Dalam hubungan itu, kita bisa saling memberi semangat, saling mendoakan, dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk menjaga silaturrahim sebagai tanda keimanan dan ketakwaan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang menyambung apa yang Allah perintahkan supaya disambung (yaitu silaturrahim), mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS. Ar-Ra’d: 21)
Dari ayat ini, kita paham bahwa silaturrahim bukan sekadar hubungan antar manusia, tapi juga bagian dari ketaatan kepada Allah. Ketika kita menjaga silaturrahim, artinya kita menjaga amanah dari Allah.
Nabi Muhammad SAW juga sangat menekankan pentingnya silaturrahim. Beliau bersabda:
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturrahim.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa silaturrahim bukan hanya mendatangkan ketenangan hati, tapi juga membuka pintu rezeki dan keberkahan umur. Rezeki bukan sekadar harta, tapi juga ketenangan, kesehatan, dan kebermanfaatan hidup.
Ketika kita menjalin silaturrahim, kita sedang menanam kebaikan yang akan kembali kepada diri sendiri. Mungkin lewat hubungan itu kita mendapat pertolongan di saat sulit, nasihat di saat bingung, atau bahkan doa-doa tulus yang membawa berkah dalam hidup.
Maka, jangan biarkan hidup terasa kosong karena menjauh dari orang-orang di sekitar. Ayo mulai kembali menyapa, mengunjungi, atau sekadar menanyakan kabar. Karena melalui silaturrahim, hidup kita akan terasa lebih berarti