LENSADAKWAH.COM – Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muchamad Arifin resmi kukuhkan pengurus Kajian Intensif Al Islam untuk Mualaf (KIAM) LDK PWM Bali. Denpasar, 18 Ramadhan 1446 H/ 18 Maret 2025 M.

Pengukuhan dai yang akan bertugas secara khusus di komunitas-komunitas mualaf yang ada di Pulau Dewata bali ini diselenggarakan disela-sela kegiatan Kajian Intensif Al Islam untuk Mualaf yang diselenggarakan oleh LDK bersama Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah di LDK PWM Bali dengan menghadirkan 50 mualaf dari perwakilan komunitas mualaf yang berada di Wilayah Bali.
Pengukuhan pengurus KIAM di Pulau Dewata Bali yang di hadiri oleh ketua PWM Bali, Husnul Fahmi beserta jajarannya serta pengurus PW Aisyiyah, Sari Prasetya Angkasa beserta seluruh pengurus juga ortom dan para Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah dan para undangan perwakilan mualaf se-Wilayah Bali.
Muchamad Arifin pasca mengukuhkan pengurus KIAM Bali, menyampaikan pesan, bahwa Dai LDK Muhammadiyah yang bertugas di komunitas mualaf di Bali memiliki peran krusial dalam membimbing, mendampingi, dan memperkuat keislaman mereka di tengah lingkungan yang mayoritas non-Muslim. Dakwah yang dilakukan bersifat inklusif dan menyesuaikan dengan budaya setempat agar proses pembinaan berjalan dengan harmonis tanpa menimbulkan ketegangan sosial.
Dalam praktiknya dilapangan, dai tidak hanya mengajarkan dasar-dasar Islam seperti aqidah, ibadah, dan akhlak, tetapi juga membekali para mualaf dengan keterampilan sosial agar mereka tetap dapat menjaga identitas keislaman tanpa merasa terasing dari komunitas asal. Metode dakwah yang diterapkan bersifat lembut dan dialogis, menghargai nilai-nilai kearifan lokal, serta menghindari pendekatan yang berpotensi menimbulkan gesekan dengan budaya sekitar.
Selain aspek keagamaan, dai juga berperan dalam memberdayakan ekonomi dan sosial para mualaf. Banyak dari mereka menghadapi kesulitan ekonomi setelah memeluk Islam, sehingga pendampingan dalam bentuk pelatihan keterampilan, pemberian modal usaha, serta pembentukan komunitas ekonomi berbasis syariah menjadi bagian dari strategi dakwah.
Tak hanya itu, dai juga berupaya menjaga keharmonisan sosial dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar bahwa Islam adalah agama yang mengedepankan perdamaian dan toleransi. Dengan pendekatan ini, para mualaf diharapkan tidak hanya semakin kuat dalam keimanan, tetapi juga tetap mampu hidup berdampingan secara damai dengan komunitas non-Muslim di Bali. Admin.