Lensadakwah.com – Ikhlas dapat menunda kematian. Itulah yang terjadi pada diri Nabiullah Ibrahim Alaihissalam (AS) pada saat menerima hukuman mati dengan cara di bakar hidup dari raja Namrud karena menuhankan Allah Sang Maha Pencipta.
Ibrahim tidak mati ketika menerima eksekusi bakar dari penguasa Raja Namrud karena keikhlasannya dalam meyakini Allah sebagai Tuhan yang menciptakan semua apa yang di muka bumi.
Kisah di atas yang disampaikan dalam muqaddimah kajian Ahad ba’da maghrib di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya, 9 Juli 2023 oleh ustad Muchamad Arifin.
Ketua takmir Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya yang akrap dipanggil ustad Arifin mengajak kepada jamaah untuk mencari sebab Nabiullah Ibrahim selamat dari eksekusi mati akibat dibakar oleh raja dholim Namrud dan diurungkannya eksekusi penyembelian putranya Ismail oleh Allah swt.
Lanjut ustad Arifin membacakan ayat alasan Nabiullah Ibrahim Alaihissalam selamat dari kobaran api:
قُلۡنَا يٰنَارُ كُوۡنِىۡ بَرۡدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبۡرٰهِيۡمَۙ
Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” QS. Al Anbiya’: 69
Jamaah semakin fokus mengikuti kajian ketika ustad Arifin memutarkan sebuat potongan vidio proses raja Namrud membakar Nabiullah Ibrahim Alaihissalam.
Ikhlas dalam mengimani Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Nabiullah Ibrahim selamat dari kobaran api yang telah membakarnya.
Ujian Nabiullah Ibrahim Alaihissalam tidak cukup sampai disini saja. Berlanjut pada ujian yang juga cukup mengharukan adalah ketika mendapatkan wahyu untuk menyembelih anaknya. Lanjut ustad Arifin sambil memutarkan vidio detik-detik proses penyembelihan Ismail putra kesayangannya.
Kembali dari keikhlasan Nabiullah Ibrahim Alaihissalam dan kecintaannya kepada Allah melebihi cintanya kepada yang lain termasuk pada istri dan anaknya, akhirnya eksekusi penyembelihan kepada putranya Ismail dihentikan dan digantinya dengan kambing. Masyaallah.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” QS. Ash-Shafat:102
Nama Ibrahim juga diabadikan menjadi nama sebuah surat dalam Alquran, yaitu surat ke-14. Ibrahim adalah Bapak Para Nabi, Abulanbiya, karena sebanyak 19 keturunannya menjadi nabi, dari 25 nabi yang disebut dalam Alquran. Posisi istimewa Nabi Ibrahim juga diindikasikan dengan beragam predikat diberikan oleh Allah
Sumber: Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya