Lensadakwah.com – Rabu ba’da Asar, 22 November 2023 di ruang yang cukup presentatif, tepatnya ruang kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik telah terjadi diskusi kecil soal isu terkait intoleran.
Nampak dalam pantauan media dalam diskusi tersebut hadir ketua PDM Kabupaten Gresik Muhammad Thoha Mahsun beserta pimpinan lainnya serta pengurus Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PDM Kabupaten Gresik.
Diskusi yang penuh dengan suasana kekeluargaan tersebut nampak hadir tamu istimewa ketua LDK PP Muhammadiyah Muchamad Arifin yang di dampingi dari Divisi Dakwah Digital Ahmad Nur Muhaimin dan Ain Nurwindasari.
Kehadiran ketua LDK PP Muhammadiyah tersebut selain silaturrahim dengan PDM dan LDK Muhammadiyah Gresik juga juga bagian dari rangkaian perjalanan dinas sebagai Kabid Agama Ekonomi Sosial dan Budaya di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme perwakilan Jawa Timur (BNPT-FKPT) juga dalam rangka kegiatan survei Indek Resiko Terorisme (IRT) di kabupaten Gresik.
Menyoroti soal teleransi, bahwa Muhammadiyah adalah organisasi terdepan dalam hal toleransi. Hal ini terbukti dengan beberapa amal usaha Muhammadiyah yang bukan hanya di isi oleh warga Muhammadiyah, melainkan juga non warga Muhammadiyah bahkan non Islam.
Sasaran dakwah yang dilakukan oleh para dai LDK Muhammadiyah juga bukan hanya pada umat Islam saja, melainkan juga non Islam di daerah-daerah terpencil, tertinggal dan komunitas marginal seperti komunitas punk, anjal, gepeng, kurban narkoba, lapas dan seterusnya yang mereka terdiri dari berbagai pengikut agama.
Kalau ada tuduhan intoleran kepada Muhammadiyah itu adalah tuduhan yang tidak memiliki dasar dan hanya kecemburuan karena Muhammadiyah sudah maju dalam segala hal sementara banyak ormas lain yang tidak bisa mengejar kemajuan Muhammadiyah. Jelas ketua LDK PP Muhammadiyah yang akrap dipanggil ustad Arifin.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan beberapa Panti Asuhan Muhammadiyah yang tersebar diseluruh penjuru tanah air banyak menampung warga non Muhammadiyah dan non Islam adalah bukti nyata bahwa Muhammadiyah adalah terdepan dalam toleransi.
Selain diskusi soal isu intoleran dalam kesempatan tersebut juga diskusi program LDK Muhammadiyah Gresik dalam periode kedepannya. Mencari sasaran komunitas yang tepat sebagai sasaran dakwah agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Selaku ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin mengajak pengurus LDK Muhammadiyah Gresik untuk terus berinovasi dalam dakwah di dunia virtual. Dunia vitual harus kita isi dengan dakwah. Para dai LDK harus bisa lawan konten-konten negatif yang ada di dinia virtual, karena kalau tidak diimbangi dengan konten-konten positif akan hancurkan generasi ke depan.
Kehadiran para dai komunitas LDK di dunia virual adalah sebagai dai yang tetap membawa mivi amar ma’ruh dan nahi munkar. Menyampaikan kebenaran juga mencegah kemungkaran.
Dai komunitas LDK jangan ikut-ikutan tebar berita-berita yang menyesatkan dan menyesengsarakan umat. Apalagi berita-berita hoax. Jangan share narasi apapun ke dunia vitual kalau tidak membawa manfaat. Tegasnya kepada pengurus LDK PDM Gresik.
Diskusi yang penuh dengan keramahan dan gembira berjalan sejak ba’da Asar hingga jelang adzan Magrib dengan di tutup ramah tamah bersama menambah rasa kekeluargaan pada semua yang hadir dalam diakusi tersebut.
Sebagai penutup pertemuan sebelum acara ramah tamah ketua LDK PP Muhammadiyah memberikan cindera mata kepada ketua PDM kabupaten Gresik dan Jurnalis muda yang cukup masif dalam membantu menebar informasi-informasi dakwah LDK, yaitu Ain Nurwidasari yang juga pengurus Divisi Dakwah Digital LDK PP Muhammadiyah.
Sumber: Divisi Dakwah Digital LDK PP Muhammadiyah