LENSADAKWAH.COM. Surabaya – Rabu, 4 Juni 2025. Langit Subuh Surabaya baru mulai merekah ketika Masjid At-Taqwa Pogot dipenuhi jamaah yang hadir untuk mengikuti kajian rutin Rabu ba’da Subuh. Dalam suasana yang tenang dan penuh penghayatan, Ustaz Muchamad Arifin membawakan kisah yang menggugah hati: keteladanan keluarga Nabi Ibrahim ‘alaihissalam—terutama tentang kesabaran Siti Hajar dalam menghadapi ujian hidup.

“Banyak orang hanya mengenal ujian Nabi Ibrahim ketika diperintahkan menyembelih Ismail. Tapi sebelumnya, ada sosok perempuan luar biasa yang diam-diam mengukir sejarah besar dalam Islam: Siti Hajar,” buka Ustaz Arifin. Dengan penuh empati, beliau menceritakan bagaimana Hajar ditinggalkan di lembah tandus bersama bayi kecilnya, tanpa air, tanpa bekal, hanya berbekal keyakinan pada Allah.
Dikisahkan, saat kehausan melanda, Hajar berlari antara bukit Shafa dan Marwah, berharap menemukan pertolongan. “Ia tidak duduk menunggu, ia berlari. Tujuh kali bolak-balik dalam kepasrahan dan usaha. Di tengah usaha itulah Allah turunkan pertolongan: air zamzam yang terus mengalir hingga hari ini,” ungkap Ustaz Arifin, suaranya berat oleh makna.
Kajian semakin mengena ketika ditampilkan cuplikan video pendek yang menggambarkan perjuangan Hajar dalam sunyi dan panas padang pasir. Visual tersebut memperjelas bahwa ibadah sa’i dalam haji bukan hanya ritual, tapi simbol keteguhan dan kerja keras seorang ibu yang ditinggal, namun tidak putus asa.
“Bukan hanya Nabi Ibrahim dan Ismail, tapi Siti Hajar pun diabadikan dalam rukun Islam. Itulah bentuk penghargaan Allah pada perempuan yang sabar dan terus berusaha,” lanjut Ustaz Arifin.
Jamaah yang hadir tampak larut dalam perenungan. Beberapa di antaranya menyeka mata, sementara yang lain mengangguk perlahan seiring penjelasan. Ustaz Arifin juga menekankan bahwa dalam setiap ujian, Allah tidak pernah menutup jalan bagi hamba-Nya yang berserah dan berikhtiar.
Kajian ditutup dengan doa bersama, memohon agar diberi hati yang tabah dan iman sekuat keluarga Nabi Ibrahim. Pagi itu, bukan hanya cahaya matahari yang menghangatkan masjid, tetapi juga cahaya hikmah yang menembus hati setiap yang hadir.