Berita Kajian Ahad Ba’da Shubuh di Masjid At-Taubah Surabaya
LENSADAKWAH.COM. Surabaya – Suasana Masjid At-Taubah di Jalan Demak Barat I/39 Surabaya terasa khidmat dan penuh kesejukan pada Ahad ba’da Shubuh, 21 September 2025. Jamaah yang hadir larut dalam kajian rutin yang kali ini menghadirkan Ustadz Muchamad Arifin dengan tema menarik: “Level Up Kehidupan: Strategi Menjadi Muflihun di Era Modern.”

Dalam muqaddimahnya, Ustadz Arifin mengajak jamaah merenungi hakikat kehidupan dunia. Ia mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an yang menggambarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau, sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Hadid: 20. “Jika diibaratkan permainan, maka dalam bermain itu ada yang menang dan ada yang kalah. Yang menang akan meraih keuntungan, sedangkan yang kalah akan meraih kerugian. Maka, jika hidup ini permainan, kita harus berusaha menjadi yang menang,” ujarnya penuh semangat.
Lebih lanjut Ustadz Arifin menegaskan bahwa konsep “menang” sudah dijelaskan berulang kali dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah dalam QS. Al-Mu’minun ayat 1–9 yang menyebutkan ciri-ciri orang yang beruntung (muflihun). Allah SWT berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
Artinya:
Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan (juga) orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya, serta orang-orang yang memelihara shalatnya.

Ustadz Arifin kemudian menguraikan makna ayat-ayat ini sebagai “strategi kemenangan” yang relevan dengan kehidupan modern. Menurut beliau, ciri-ciri orang beruntung menurut ayat ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Khusyuk dalam shalat – menjaga kualitas ibadah agar mendekatkan diri kepada Allah.
- Menjauhi perbuatan sia-sia – tidak membuang waktu pada hal-hal yang tidak bermanfaat, termasuk di era digital.
- Menunaikan zakat dan berbagi – melatih jiwa peduli dan membersihkan harta.
- Menjaga kesucian diri – menghindari kemaksiatan dan perbuatan keji.
- Menepati amanah dan janji – membangun kepercayaan dalam setiap aspek kehidupan.
- Konsisten menjaga shalat – bukan hanya shalat di waktu tertentu, tapi disiplin sepanjang hidup.
“Jika ciri-ciri ini kita jadikan pegangan, maka kita akan menjadi ‘pemenang sejati’ — bukan hanya sukses di dunia, tapi juga menang di akhirat, sebagaimana janji Allah yang akan menganugerahkan surga Firdaus bagi orang-orang yang beruntung,” pungkas Ustadz Arifin.
Kajian Ahad ba’da Shubuh di Masjid At-Taubah ini ditutup dengan doa bersama agar jamaah menjadi bagian dari golongan al-muflihun — orang-orang yang beruntung dan menang dalam pandangan Allah SWT.