Lensadakwah.com – Indonesia beraneka ragam budaya, ras, suku dan agama. Juga di Indonesia beraneka bencana terjadi. Ini yang disampaikan oleh ustad Faozan Amar dalam kajian di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya. Ahad, 27 November 2022.
USTAD FAOZAN AMAR
saat memberikan tausiah didepan jamaah
Di depan para jamaah Seketaris Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2015-2022 ini menyampaikan beberapa penyebab terjadinya musibah.
Musibah bisa terjadi karena beberapa sebab. Ada musibah yang disebabkan oleh faktor alam, ada musibah yang disebabkan oleh tangan manusia dan ada musibah yang disebabkan oleh gesekan sosial.
Lanjut ustad yang juga staf khusus menteri sosial menyampaikan dengan rinci kepada jamaah dari masing-masing sebab terjadinya musibah.
Bencana yang disebabkan oleh bencana alam. Misalnya: terjadinya gunung meletus, gempa bumi, sunami. Sedangkan bencana yang diakibatkan dari tangan-tangan jahil manusia misalnya tanah longsor yang diakibatkan hutan digunduli secara brutal. Gesekan antar suku, ras disebagian daerah merupakan bencana yang diakibatkan oleh gesekan sosial dan masih banyak contoh lain soal bencana.
Adalagi musibah yang didatangkan oleh Allah sebagai ujian. Sebagaimana ayat Allah yang berbunyi:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. QS. Al Baqarah: 155
Dari ayat diatas banyak cara Allah menguji kepada hamba-Nya. Bisa dengan kelapran, harta, hasil alam dan seterusnya.
Pesan ustad yang juga pengawas bulog ini memintak kepada siapapun khususnya kepada para jamaah agar tidak mudah menghubungkan musibah yang terjadi dengan budaya masyarakat setempat.
Jika terjadi musibah lebih baik kita intrukpeksi diri agar bisa semakin mendekatkan diri kepada Sang Maha Pengatur Alam Semesta, yaitu Allah swt.
lensa_ldkpwmjatim
Sumber : Faozan Amar
Editor ; Muchamad Arifin
