LENSADAKWAH.COM – Sama-sama melangkahkan kaki tetapi beda nilai di hadapan Allah. Niat dan tujuan akan menghasilkan nilai dihadapanNya. Mari kita perhatikan Hadits yang cukup populer ini ” Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya”.
Kutipan hadits di atas yang disampaikan oleh Muchamad Arifin Ketua Lembaga dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada saat menyampaikan kuliah shubuh di Masjid KH. Ahmad dahlan Jl. Adi Sucipto No.14, Taman Baru, Penganjuran, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. kamis, 24 Oktober 2024.
Jelas ustad Arifin, bahwa Hadits di atas menyiratkan makna bahwa berangkat ke masjid memiliki Dua nilai, yang pertama nilai jelek atau dosa kita akan diampuni oleh Allah dengan melangkahkan kakinya ke masjid. Sedangkan nilai yang kedua adalah sebagai bentuk pembeda dengan makhluk lainnya yang sama-sama di beri kaki tetapi beda cara memfungsikannya, maka beda nilainya dihadapanNya.
Kaki orang beriman setelah mendengan adzan, maka kakinya melangkahkan ke masjid sedangkan kaki orang yang tidak beriman meskipun mendengan adzan kakinya tidak mau di ajak melangkah ke masjid. Oleh karena itu kaki yang selalu melangkah ke masjid akan Allah berikan derajat kepadanya.
Banyak kaki yang mampu di ajak goes keluar kota, bahkan antar negara, juga banyak kaki yang bisa mendaki gunung m-gunung yang tinggi, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk diajak melangkahkan kakinya ke rumah Allah swt. Oleh karena itu mari kita jadikan kaki kita yang memiliki nilai.
Mari kita renungkan, dimana saudara kita yang berada di daerah terpencil, tertinggal dan terjauh (3T) untuk sekedar bisa shalat di Masjid tidak jarang harus berjalan kaki berkilo-kilo (sambil menunjukkan sebuah vidio yang menggambarkan orang-orang di daerah 3T berangkat ke masjid dengan begitu susahnya transpotasi). Sementara kita yang tinggal perkotaan stranspotasi serba mudah masih banyak yang enggan untuk beribadah ke masjid. Mudah-an kita bukan bagian dari hamba Allah yang malas ke masjid. doanya pada jamaah.
Selanjutnya ustad Arifin dalam kajiannya mengajak kepada para jamaah untuk selalu waspada pada perkembangan teknologi informasi yang pada akhir-akhir ini seringkali dimanfaatkan olek warga-net dijadikan sebagi alat untuk melakukan kejahatan. Oleh karenanya mari kita bijak dalam menggunakan gadget, dengan mendampingi putra-putri kita untuk tidak keblabasan yang akhirnya dapat merugikan masa depannya.
Selain mengajak untuk bijak dalam penggunaan gadget, ustad Arifin juga mengingatkan akan bahaya dari penyalahgunaan narkoba, di mana akhir-akhir ini penyebaran narkoba semakin tidak terkendalikan. beberapa lapas penghuninya di dominasi oleh kasus terkait penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Narkoba bisa menjadi pembunuh masal bagi generasi kedepan kalau kita tidak waspada.
kajian di tutup dengan beberapa vidio dampak yang ditimbulkan akibat bahayanya dampak negatif gadget dan kasus-kasus narkoba yang menjadikan para jamaah terbelalak menyaksikan, karena tidak sedikit generasi usia dini sudah terjebak dengan urusan hukum akibat penyalahgunaan narkoba.