Lensadakwah.com – Tahun ini SD Muhammadiyah 10 Surabaya (MUMTAS) diberi kepercayaan oleh Tajdied Center, Majelis Tabligh, PWM Jawa Timur menggelara Wisuda Tahfidh angkatan ke-7 secara mendiri, sebagai sekolah yang secara konsisten mengikuti gelaran wisuda mulai awal, MUMTAS juga dengan senang hati ketika MUDA (SD Muhammadiyah 2 Kejapanan, Gempol) turut serta. Wisuda diselnggarakan di Aula Buya Hamka, Perguruan Muhammadiyah Kapasan, Jl. Kapasan 73-75 Surabaya, Sabtu (17/06/2023).
Dalam Wisuda yang mengambil tema : Establishing a Militant Quranic Generation Based on Faith and Moral Toward Real Life, merupakan suatu yang sangat spesial bagi MUMTAS yang terletak di Jln. Sidoyoso 9/14, 16, dan 30 karena dinobatkan sebagai Sekolah Generasi Qur’an. Hal ini dikarenakan tidak hanya konsisten mengikuti wisuda pertama yang digelar di Universitas Muhammadiyah Gresik sampai angkatan ke-7 saja, namun secara kuantitas dan kualitas menunjukkan performa yang meningkat dari waktu ke waktu.
Ustadz Ahmad Munhamir, M.Pd selaku Kepala Sekolah MUMTAS menyatakan : “Sangat berterima kasih kepada semua pihak terutama direktur Roudhotul Huffadh (Lembaga Tahfidh MUMTAS) yang terus menerus mengawal branding sekolah sebagai sekolah tahfidh, walaupun terasa berat dan banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, namun semua itu harus menjadi pelecut semangat untuk mencetak generasi qur’ani, Alhamdulillah tahun ini kita bisa meloloskan 43 anak, bahkan ada yang bisa mencapai 5 Juz”, pungkasnya dengan penuh semangat.
Ustadzah Anik, M.Pd sebagai Kepala Sekolah MUDA menuturkan : “Bahwa sebelum secara resmi mendapat syahadah dan diwisuda, siswa diwajibkan mengikuti munaqosah yang sangat ketat oleh Munaqis dari Team Tajdied Center dengan materi uji berupa kelancaran hafalan, tajwid dan fashohah yang berirama hijaz. Tidak jarang mereka yang harus mengikuti remedi, bahkan ada yang dinyatakan gagal. Alhamdulillah tahun ini kita bisa meloloskan 11 anak walaupun hanya katagori juz 30”, terangnya dengan lega.
Sementara itu Ustadz Misbahul Munir, M.Pd.I (Direktur Tahfidz Center) yang turut hadir menuturkan : “Bahwa gerakan Muhammadiyah menghafal harus terus-menerus digelorakan dan diperkuat dalam berbagai kondisi dan kedaan, terutama pada generasi milenial. Dengan mencetak generasi Qur’ani sejak dini, insya Allah berbagai problematika kenakalan remaja bisa diatasi,” ujarnya.