Lensadakwah.com – Setiap satu bulan sekali, komunitas ibu ibu muda sejumlah kurang lebih 10 orang berkumpul melalui program anjangsana dari rumah ke rumah secara bergiliran dengan membawa anak anak mereka, yang rata rata usianya BALITA ( di bawah lima tahun). Mereka berkumpul dalam rangka menjalin silaturahim, sharing ilmu dan penguatan keluarga Sakinah. Latar belakng mereka beragam, mulai dari yang aktivis, bekerja di luar rumah, bekerja dalam rumah dan ibu rumah tangga murni. Program anjangsana ini baru berjalan sekitar 2 bulan , yaitu bulan Oktober 2022. Tujuan awal mereka dikumpulkan, kata mbak Afifah selaku penggagas komunitas tersebut ( anggota LDK Kabupaten Malang serta ketua BIKKSA Kab. Malang) adalah untuk menanamkan nilai nilai kemuhammadiyahan pada istri-istri para Angkatan Muda Muhammadiyah ( kader IMM, NA, PM, HW, IPM dan TS). Yang menarik kegiatan ibu ibu mud aini sangat didukung oleh para suaminya, artinya mereka diantar para suaminya masing masing dalam menghadiri pertemuan tersebut. Para suami memberi kesempatan pada para istri dan anak anaknya untuk keluar rumah dalam rangka kegiatan diatas , inlah menurut saya salah satu bentuk Gerakan jamaah dan dakwah jamaah yang dalam Muhammadiyah disingkat GJDJ.
Sebagai warga Aisyiyah Kec. Dau Malang mengamati aktivitas tersebut tentu sangat senang dan mendukung adanya Gerakan ini, komunitas ibu ibu yang relative muda dalam usia pernikahan dan usia antara 30 – 40 tahun, Tetapi mereka berusaha untuk bisa mengatasi permasalahn diri sendiri tanpa merepotkan suami. Mendidik anak anak dalam keluarga adalah tugas bersama kedua orang tua, tetapi karena kedua atau salah satu orang tuanya bekerja, maka mereka harus saling bergantian dalam mendidik anak anak mereka. Adapun prinsipnya Kebersamaan ibu dengan anak anak selalu menjadi prioritas mereka, selama mereka tidak ada aktivitas keluar rumah. Inilah gambaran sosial sebagian anggota masyarakat yang mungkin juga ada di daerah lainnya.
Di era digital ini, tentu banyak factor yang mempengaruhi pola penddidikan islam khusunya dalam keluarga muda. Akan tetapi keluarga muda ini merupakan keluarga yang melek media dan mereka berpikiran sangat maju dan umumnya hampir semua ibu muda ini sarjana dan sudah lanyah dalam penggunaan Hp, laptop dan sarana yang berbau teknologi sehingga sangat mudah dalam mengakses informasi apapun untuk memenuhi kebutuhannya. Komunitas ibu ibu muda ini masuk dalam kelompok generasi milenial/ gen Y ( lahir 1980 -1995) dan tentunya yang anak anak mereka masuk dalam generasi alpha yang lahir diatas tahun 2010 – 2025 .
Apa yang harus dilakukan para ibu ibu muda milenial ini dalam menyiapkan generasi alpha/emas, yang sehat secara fisik dan mental dalam menghadapi hidup di zaman era digital yang berkembang secara cepat ini. Anak- anaknya sudah terbiasa dengan melihat Hp, karena setiap hari yang dibawa orang tuanya juga Hp dan itulah tantangan bagi orang tua milenial . Bagaimana menggunakan Hp yang aman bagi anak anak mereka, juga berkaitan dengan menyiapkan generasi emas / alpha mendatang yang sehat dan tidak stunting. Maka disela sela acara juga disisipkan pengetahuan tentang pencegahan stunting yang memang merupakan bagian dari penddidikan kesehataan yang itu dianjurkan oleh ajaran islam, agar tidak melahirkan generasi yang lemah , sesuai dengan firman Allah QS An Nisa : 9 yang berbunyi : Dan hendaklah takut kepada Allah orang orang yang sekiranya meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan berbicara dengan turur kata yang benar.
Menyiapkan generasi emas/alpha yang kuat dalam iman dan takwa serta cerdas dalam memanfaatkan teknologi sehingga membawa rahmat bagi alam, sesuai hadist Nabi yang artinya : Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari orang mukmin yang. Pada masing masing memang terdapat kebaikan. Dst. (HR Muslim : 4816))
Pendidikan dalam rumah tangga atau keluarga merupakan Pendidikan holistik , Pendidikan seutuhnya atau menyeluruh. Dengan merujuk pada ayat dan hadist yang tersebut diatas, maka Kesehatan jasmani maupun ruhani harus berjalan seimbang dan harus menjadi program unggulan atau utama dalam keluarga. Program unggulan ini akan terlaksana apabila lima pilar dalam keluarga terpenuih, yaitu kebutuhan spiritual, kebutuhan Pendidikan, kebutuhan ekonomi, kebutuhan hubungn sosial dan kebutuhan Kesehatan serta pengelolaan lingkungan. Lima landasan inilah yang harus dimiliki bagi keluarga muda yang ingin menyiapkan generasi emas dan bebas stunting.
Penulis : Muhtadawati
Editor : Muhaimin
Lensa_ldkpwmjatim