LENSADAKWAH.COM – Surabaya, 27 Mei 2025 — Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, Dr. Sholihul Huda, S.HI., M.Fils—yang akrab disapa Gus Sholikh—menyerahkan sebuah buku karyanya yang berjudul “Jalan Baru Napi Teroris” kepada Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag. Penyerahan buku tersebut berlangsung dalam acara silaturrahim di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Surabaya.

Gus Sholikh yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur serta Peneliti Senior di Pusat Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Islam (P3MI) Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya menyampaikan bahwa buku tersebut merupakan bentuk sovenir intelektual dan spiritual sebagai wujud ikhtiar mempererat tali silaturrahmi serta kepedulian terhadap maraknya paham radikal dan aksi terorisme yang mengancam keutuhan NKRI.
“Aksi terorisme masih menjadi ancaman serius bagi harmoni dan keutuhan bangsa. Indonesia bisa dikatakan dalam kondisi darurat terorisme. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus melibatkan seluruh elemen bangsa, baik dari pemerintah seperti BNPT, Polri, FKPT, maupun dari unsur masyarakat sipil,” tegas Gus Sholikh.
Dalam buku “Jalan Baru Napi Teroris”, Gus Sholikh menggarisbawahi pentingnya pendekatan deradikalisasi yang lebih manusiawi, simpatik, dan tepat sasaran. Mantan pelaku terorisme perlu didekati bukan hanya dengan narasi hukum dan keamanan, tetapi juga dengan pendekatan sosial, keagamaan, dan psikologis yang lebih menyentuh sisi kemanusiaan mereka. Narasi moderasi beragama, pemberdayaan ekonomi, dan pendampingan psikologis menjadi tiga elemen kunci dalam pencegahan jangka panjang.
Penyerahan buku ini juga menjadi momentum sinergi antar lembaga. Kepada Ketua Bidang Penelitian BNPT-FKPT Jawa Timur, Muchamad Arifin, melalui chat whatsaap Gus Sholikh menyatakan komitmennya untuk terus bersinergi dalam membangun strategi pencegahan yang efektif dan berkelanjutan.
“Kami siap bersinergi dengan FKPT Jatim dalam mencegah muncul dan berkembangnya paham radikal dan aksi terorisme. Ini adalah tanggung jawab bersama demi keselamatan dan keutuhan bangsa,” ujarnya.
Acara ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menanggulangi terorisme dan merawat harmoni sosial di tengah kemajemukan bangsa Indonesia. ( Arifin)