Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (Masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.
Lensadakwah.com – Hadits tersebut di atas yang disampaiakan pada muqoddimah kajian shubuh di Masjid Baitul Kholiq Jalan Tambak Wedi Baru V/ 33 Surabaya, 8 Januari 2023 oleh ustad Muchamad Arifin.
Kepada para jamaah ustad yang juga Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jawa Timur periode 2015-2022 ini mengajak kepada jamaah mewaspadai akan beberapa pertanyaan yang sering muncul pada pikiran kita, dimana pertanyaan tersebut dapat menjadikan kurangnya bersyukur bahkan bisa menyebabkan kufur.
Diantara pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
1. Kenapa aku di uji ?
2. Mengapa ujian seberat ini ?
3. Mengapa yang aku harapkan dalam doa tidak kunjung dikabulkan ?
4. Mengapa aku terasa stres, frustasi ?
5. Bagaimana menghadapi masalah?
6. Apa yang akan didapatkan dari sabar?
7. Kepada siapa aku berharap?
Panggilan akrap ustad Arifin lanjut menjelaskan kenapa pertanyaan seperti itu sering muncul ? Dan bagaimana mengatasi jika peryanyaan seperti itu muncul ?
Marilah kita buka QS. Al Ankabut: 2
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
Tidak semua hamba Allah menyadari bahwa ujian adalah merupakan cara Allah meningkatkan derajat dan keimanan hamba-Nya. Juga tidak semua hamba Allah menyadari bahwa ujian yang diberikan itu sudah terukur sesuai kemampuannya.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. QS. Al Baqarah: 286
Dalam menghadapi segala macam ujian yang telah Allah berikan, kita harus mensikapinya dengan penuh kesabaran dan jangan mengeluh yang berlebihan.
Mari kita lihat ayat Allah yang mengingatkan kita semua :
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. QS. Aki Imran: 139.
Allah menawarkan dua jalur aman untuk menyelesaikan masalah tanpa masalah, yaitu dengan selalu mengharap kepada Allah dan berlaku sabar.
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, QS. Al Baqarah: 45
Kajian yang disajikan dengan diiringi beberapa cerita inspirasi dan sajian vidio pendek menjadikan jamaah betah mengikuti hingga acara berakhir pukul 06.00.
lensadakwah.com