LENSADAKWAH.COM – Puasa yang kita laksanakan dalam Ramadhan ini merupakan salah satu proses menuju ketaqwaan. Inilah yang disampaikan Muchamad Arifin dalam muqaddimah kultum shalat Tarawih di masjid Jenderal Sudirman Surabaya.
Ayat Al Qur’an yang sering kita dengar ketika datang bulan Ramadhan
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. QS. Al Baqarah: 183
Sebagaimana ayat tersebut di atas bahwa taqwa adalah tujuan akhir dari puasa. Oleh karenya puasa sebagai salah satu proses menuju taqwa harus kita jalankan dengan benar dan sempurna.
Untuk mencapai kesempurnaan puasa tidak cukup dengan menahan dari rasa haus dan lapar melainkan banyak jalan menuju sempurnya ibadah puasa. Satunya adalah menghindari perkataan dusta dan Tindakan bodoh serta berbantah-bantah yang tidak ada manfaatnya.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ (رواه البخاري)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beliau bersabda : Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta bertindak bodoh, maka bagi Allah tiada gunanya ia meninggalkan makan dan minum. (HR. Bukhari)
Orang berpuasa harus menunjukkan sopan santun dalam berucap tidak mengatakan perkataan kotor dan tidak senonoh, tidak bertengkar serta selalu ramah dan tidak membalas kata kasar kepada orang lain. Hal ini dituntunkan dalam hadits :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ هُوَالِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ إِذَا كَانَ يَوْمَ صِيَامِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَيَصْخَبْ فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْقَاتَلهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ صَائِمٌ… (رواه النسائي)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : Semua Anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya, dan puasa itu adalah perisai. Pada hari seseorang dari kamu berpuasa janganlah ia berkata kotor dan berbuat gaduh, dan apabila ada orang mengajak berbantah dan bermusuhan hendaklah ia mengatakan : Saya sedang berpuasa. (HR. An-Nasa’i)
Masih banyak lagi perbuatan-perbuatan yang harus kita jaga agar puasa kita bisa menjadi jalan yang lapang menuju ketaqwaan.
Jangan sampai puasa yang kita jalankan menjadi sia-sia karena kekurang hati-hatian kita dalam menjaga proses jalan menuju taqwa melalui ibadah puasa.
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.
Sumber: Kontributor lensadakwah.com
