Kajian Rabu Ba’da Subuh Bersama Ustadz Muchamad Arifin di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya
LENSADAKWAH.COM – Rabu, 21 Mei 2025, udara Surabaya masih diselimuti kesejukan bekas hujan rintik tintik semalaman, nampak satu per satu jamaah mengisi saf di Masjid At-Taqwa Pogot. Dalam suasana penuh ketenangan selepas Subuh, kajian rutin kembali digelar, yang di asuh oleh Ustadz Muchamad Arifin—sosok dai yang dikenal hangat dan penuh makna dalam tutur katanya.

Dalam kajian yang mengalir dan meneduhkan hati itu, Ustadz Arifin mengangkat tema yang sangat relevan dalam kehidupan modern: Qona’ah sebagai penenang hidup. Dengan suara lembut namun tegas, beliau mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada melimpahnya harta, tetapi pada hati yang tenang dan merasa cukup.
“Orang yang qona’ah tidak sibuk mengejar apa yang belum ia miliki, tetapi bersyukur dengan apa yang sudah ada di tangannya,” tutur beliau. “Qona’ah adalah kunci ketenangan, dan ketenangan adalah pintu kebahagiaan sejati.”
Beliau pun mengutip sabda Rasulullah ﷺ:
“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan Allah menganugerahkan sifat qona’ah padanya.”
(HR. Muslim)
Kajian tersebut tak hanya mengupas soal qona’ah, tetapi juga mengajak jamaah untuk menjauhi dosa dan senantiasa menyegerakan tobat. Ustadz Arifin menekankan bahwa manusia tidak akan pernah bisa lepas sepenuhnya dari dosa, tetapi sikap yang harus diambil adalah waspada, menghindar semampu mungkin, dan segera kembali kepada Allah ketika terjatuh.
“Kenapa kita harus menjauhi dosa? Karena kita lemah dan mudah tergelincir. Tapi Allah Maha Pengampun, maka jangan tunda taubat. Jangan tunggu besok, jangan tunggu tua. Saat sadar, saat itu pula kita kembali kepada-Nya,” pesan beliau dengan nada menggetarkan.
Beliau pun membacakan firman Allah dalam QS. Az-Zumar ayat 53:
“Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.’”
Dengan mengutip sabda Nabi dan ayat Al-Qur’an, Ustadz Arifin menutup kajian dengan doa yang mengharukan—memohon kepada Allah agar jamaah semua dianugerahi hati yang tenang, sifat qona’ah, dan kekuatan untuk senantiasa bertobat dari segala khilaf dan salah.
Ketika matahari mulai merangkak naik, para jamaah perlahan meninggalkan masjid. Namun, pesan-pesan dari kajian itu tetap tinggal—mengendap dalam hati, menjadi bekal dalam menapaki hari-hari penuh ujian. Karena pada akhirnya, yang kita cari bukan dunia yang sementara, tetapi ketenangan jiwa yang kekal dalam ridha-Nya.
https://vt.tiktok.com/ZShsF22pn/