Lensadakwah.com – Kajian Ahad ba’da maghrib di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya, 6 Agustus 2023 disampaikan oleh ustad Suhadi M Sahli.
Dalam kajian tersebut wakil ketua PDM Surabaya yang membidangi Majelis Tabligh membacakan beberapa Hadits terkait larangan mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa.
Menuju shalat dengan cepat-cepat
حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلَاةِ وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالْوَقَارِ وَلَا تُسْرِعُوا فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا
Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi’b berkata, telah menceritakan kepada kami dari Az Zuhri dari Sa’id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian mendengar iqamat dikumandangkan, maka berjalanlah menuju shalat dan hendaklah kalian berjalan dengan tenang berwibawa dan jangan tergesa-gesa. Apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah.”
Mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ، ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ القُرْآنِ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْدِلَ قَائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا، وَافْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلاَتِكَ كُلِّهَا
Jika kamu hendak shalat, maka bertakbirlah! Kemudian bacalah bacaan Al-Qur`an yang mudah bagimu, kemudian rukuklah hingga tenang dalam rukukmu! Kemudian bangkitlah dari rukuk hingga tegak lururs, kemudian sujudlah hinga engkau tenang dalam sujudmu, kemudian bangkitlah hingga tenang dalam dudukmu, dan lakukan itu semua pada shalatmu.” (HR. Abu Hurairah)
Orang yang seperti di atas dalam shalatnya, digambarkan oleh beliau sebagai orang yang shalat seperti ayam yang mematuk, atau mencari makanannya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ، وَنَهَانِي عَنْ ثَلَاثٍ: «أَمَرَنِي بِرَكْعَتَيِ الضُّحَى كُلَّ يَوْمٍ، وَالْوِتْرِ قَبْلَ النَّوْمِ، وَصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَنَهَانِي عَنْ نَقْرَةٍ كَنَقْرَةِ الدِّيكِ، وَإِقْعَاءٍ كَإِقْعَاءِ الْكَلْبِ، وَالْتِفَاتٍ كَالْتِفَاتِ الثَّعْلَبِ»
Bersumber dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan kepadaku dengan tiga perkara dan melarangku dari tiga perkara; Beliau memerintahkanku dengan dua raka’at dhuha pada setiap hari, witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulannya. Dan melarangku mematuk (dalam shalat) seperti ayam mematuk, duduk seperti duduknya anjing dan berpaling seperti berpalingnya serigala.” (HR. Ahmad)
Shalat gaya ayam mematuk makanan
Dalam riwayat Ahmad juga, shalat yang dilakukan seperti gaya ayam ini adalah ciri orang munafik:
قَامَ فَنَقَرَهَا نَقَرَاتِ الدِّيكِ، لَا يَذْكُرُ اللهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا
Dia shalat lalu mematuk-matuk seperti ayam (tergesa-gesa dalam shalatnya tidak thuma’ninah), ia tidak mengingat Allah melainkan sedikit.”
Parahnya lagi, kalau ada yang meninggal dalam kondisi shalat seperti ini, menurut riwayat Ibnu Khuzaimah disebutkan:
مَنْ مَاتَ عَلَى هَذَا مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ
Orang yang mati dalam kondisi shalat demikian, maka dia meninggal dalam kondisi bukan termasuk (pengikut) agama Muhammad.”
Luar biasa bahayanya. Orang yang bergaya ayam mematuk saat shalat alias tergesa-gesa dan tidak thuma`ninah, masuk kategori orang munafik dan kalau meninggal dicatat sebagai orang yang bukan termasuk beragama Islam.
https://youtube.com/live/3z8x2Fg_3VI?feature=share
Sumber: Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya
Editor : Muchamad Arifin