Lensadakwah.com – SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM dubes) melakukan kegiatan kemah. Acara ini diikuti 150 peserta didik yang terdiri dari siswa kelas 4 dan kelas 5.
Bertempat di Bumi Perkemahan Telogosewu desa Durensewu, Pandaan, Pasuruan Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dua malam. Rabu-Jum’at (5-7/10/2022).
Berbagai macam kegiatan disiapkan panitia untuk melatih peserta didik menjadi siswa-siswi yang mandiri, disiplin dan tanggung jawab.
Mulai dari kegiatan adu ketangkasan, penjelajahan sampai adu kreasi dimalam api unggun. Banyak cerita suka dan duka pada perkemahan ini. Terutama pada saat penjelajahan.
Penjelajahan dilaksanakan pada hari kedua. Peserta didik berkumpul sesuai dengan kelompok ya. Setiap kelompok harus mampu melewati beberapa pos yang telah disiapkan panitia dengan berbagai macam rintangan.
Pos pertama saat pemberangkatan, setiap siswa harus bisa melewati jalan yang sedikit curam dengan dibantu seutas tali. Peserta didik harus berhati-hari agar tidak terpeleset.
Setelah berjalan beberapa ratus meter, peserta didik sampai dipos dua. Peserta didik harus jalan menanjak untuk sampai di pos kedua. Adapun tugas dan tantanganya adalah membuat yel-yel dengan kompak. Tiap kelompok yang kompak akan mendapatkan dua stiker sebagai penghargaan yang nantinya akan ditempel dikertas prestasi.
Pos ketiga, tiap kelompok harus mampu melewati spider web. Tiap orang harus melewati satu lubang. Nach disinilah bentuk kerja samanya. Bagi peserta yang berbadan besar melewati lubang yang paling bawah. Sedangkan yang berbadan kecil lubang yang atas dengan cara di angkat bersama-sama.
Sedangkan pos yang ke empat adalah menuliskan janji pelajar muhammadiyah secara urut dan lengkap.
Pos yang kelima adalah merayap. Tiap kelompok anak harus merayap dengan jarak kurang lebih lima meter. Kaki dan badan tidka boleh menyentuh tali.
Pos yang ke enam adalah menghafal Undang-undang Hizbul Wathan. Setiap anak harus hafal satu persatu. Ketika ada yang tidka hafal akan dihukum dengan cara push up sebanyak 5-10 kali.
Diantara sekian kelompok ada satu kelompok yang tersesat saat penjelajahan sehingga harus memutar lagi dan menempuh jalan yang lumayan agak jauh. Capek ustadz tapi senang dan lucu. Lucunya tadi saya dan kelompokq di sesatkan seorang nenek yang katanya disuruh jalan terus padahal waktunya belok. Mungkin dia nenek gayung. Ujar Alifia siswi kelas 4 Al- Kautsar.
Penulis : Dzanur Roin
Editor : Muhaimin
Lensa_ldkpwmjatim