LENSADAKWAH.COM – Kajian silaturrahim yang dilaksanakan secara bergantian dari rumah kerumah murid kelas VI MI Muhammadiyah 25 Surabaya sungguh perlu dicontoh bagi sekolah lainnya. Jelas Muchamad Arifin yang kebetulan sebagai penceramah dalam kegiatan silaturrahim tersebut.
Pasalnya dalam silaturrahim tersebut selain manfaatnya saling berkunjung sehingga menjadi tahu rumah sesama teman juga terjadi keakrapan antara murid satu dengan murid yang lain meskipun beda kelas.
Masih dalam perhatian Muchamad Arifin. Nampak sekali suasana akrap antara guru dan murid. Pasalnya yang hadir dalam kegiatan silaturrahim tersebut bukan hanya para murid melainkan juga para guru dan karyawan turut hadir.
Acara silaturrahim yang diselenggarakan di rumah Atiqa Shifa Nadhirah kelas VI-B yang berlokasi di jalan Platuk Donomulyo VI/27 tersebut diawali dengan bacaan ayat suci Al Qur’an dan sambutan daribtuan rumah sendiri, yaitu Atiqa ShifaNadhirah.
Sebelum ceramah dimulai perwakilan MI Muhammadiyah 25 menyampaikan sambutan yang disampaikan oleh Aksar Wiyono, M.PdI yang lebih akrap dipanggil ustad Aksar selaku Wakil Kepala Madrasah.
Acara inti disampaikan, yaitu ceramah agama yang disampaikan oleh Muchamad Arifi yang lebih dikenal dengan panggilan ustad Arifin.
Ustad Arifin dalam pencerahannya mengupas kumpulan ayat Allah yang terdapat dalam QS. Al Kautsar mulai awal hingga akhir.
Ada dua perintah Allah yang terdapat dalam isi QS. Al Kautsar tersebut. Jelasnya pada semua yang hadir, yaitu perintah shalat dan perintah berkurban.
Dalam menjelaskan terkait perintah shalat, ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran periode 2005-2010 ini memutarkan vidio beberapa manfaat dari setiap gerakan shalat yang mulai dari takbiratul ihram hingga gerakan duduk akhir shalat atau yang lebih dikenal duduk tawaruk.
Demikian juga terkait dengan perintah kurban. Ustad yang gini mendapatkan amanah sebagai ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhamamdiyah ini menjelaskan sejarah kurban dengan cara memutarkan vidio sejarah nabi Ibrahim yang dimulai sejarah mencari tuhan hingga membangun baitullah.
Para anak didik MI Muhammadiyah 25 Surabaya yang bergabung dalam kegiatan silaturrahim tersebut sangat bisa menikmati dengan paparan materi yang lebih banyak disampaikan dengan vidio-vidio yang sungguh menarik.
Kesimpulan kenapa Nabiyullah Ibrahim lolos dari hukuman bakar hidup-hidup? Kenapa anaknya Ismail dan Istrinya masih tetap hidup ketika ditinggalkan di padang gersang? Juga prosesi penyembelihan anaknya Ismail diganti domba oleh Allah? Jawabannya adalah karena keikhlasan dan kesabaran dalam menjalankan perintah Allah swt.
Penulis: Aksar Wiyono