LENSADAKWAH.COM – Shalat tidak hanya ritual ibadah, tetapi juga memiliki manfaat yang nyata bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Secara fisik, shalat berperan dalam meningkatkan kelenturan tubuh, memperlancar sirkulasi darah, menjaga kesehatan jantung, serta memperbaiki postur.
Sementara itu, dari sisi mental, shalat membantu menenangkan pikiran, meredakan stres, meningkatkan perasaan bahagia, serta melatih fokus dan rasa syukur
Hal di atas yang disampaikan oleh ustad Muchamad Arifin dalam kajian ba’da Shubuh di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya. Rabu, 5 Pebruari 2025
Shalat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan kesejahteraan mental, menjadikannya lebih dari sekadar ibadah spiritual. Dari sisi fisik, gerakan dalam shalat melibatkan berbagai bagian tubuh, mulai dari berdiri, rukuk, sujud, hingga duduk di antara dua sujud.
Rangkaian gerakan ini membantu meningkatkan kelenturan otot dan sendi, menjaga postur tubuh, serta mencegah kekakuan otot. Selain itu, perubahan posisi yang dilakukan secara berulang turut membantu melancarkan sirkulasi darah. Saat sujud, misalnya, aliran darah ke otak meningkat, yang dapat meningkatkan konsentrasi dan mengurangi kemungkinan sakit kepala serta stres.
Shalat juga memberikan manfaat bagi sistem pernapasan, karena ritme pernapasan yang stabil saat membaca bacaan shalat berfungsi seperti teknik pernapasan dalam yang dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperbaiki suplai oksigen dalam tubuh. Efek ini berkontribusi pada perasaan lebih rileks dan membantu mengontrol tekanan darah.
Selain itu, gerakan rukuk dan sujud memberikan tekanan lembut pada organ dalam, yang membantu memperbaiki fungsi pencernaan serta mengurangi risiko gangguan seperti asam lambung atau sembelit.
Dari segi kesehatan mental, shalat memiliki efek menenangkan yang serupa dengan meditasi. Saat seseorang melaksanakan shalat dengan penuh kekhusyukan, fokusnya tertuju pada bacaan dan gerakan yang dilakukan, yang membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
Di tengah kesibukan dan tekanan hidup, shalat menjadi waktu yang berharga untuk merefleksikan diri dan mendapatkan ketenangan batin. Melaksanakan shalat secara rutin juga melatih disiplin, kesabaran, dan kemampuan menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih tenang.
Selain itu, shalat menumbuhkan rasa syukur dan meningkatkan ketakwaan, yang berdampak positif pada kondisi psikologis. Mengingat kebesaran Allah dalam setiap rakaat membantu seseorang menerima keadaan dengan lebih lapang dan membentuk pola pikir yang lebih positif, sehingga mengurangi risiko stres berlebihan, kecemasan, atau bahkan depresi.
Perasaan damai yang diperoleh dari shalat juga berkaitan dengan peningkatan hormon kebahagiaan seperti dopamin dan serotonin, yang berperan dalam menjaga kestabilan suasana hati.
Selain manfaat individu, shalat juga memperkuat hubungan sosial, terutama ketika dilakukan secara berjamaah. Beribadah bersama orang lain dapat meningkatkan rasa kebersamaan, mengurangi perasaan kesepian, serta menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap sesama.
Secara keseluruhan, shalat adalah bentuk ibadah yang menyelaraskan kesehatan fisik dan kesejahteraan mental dalam satu praktik yang utuh. Dengan melaksanakan shalat secara rutin dan penuh kesadaran, seseorang tidak hanya semakin dekat dengan Allah, tetapi juga menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran, menciptakan kehidupan yang lebih sehat, tenang, dan bahagia.
Dalam kajian tersebut panggilan ustad Arifin menjelaskan manfaat secara kusus dari manfaaan dari sisi kesehatan fisik dan juwa dari gerakan takbiratul ihtam dan ruku’. Sedang manfaat dari gerakan shalat lainnya akan dibahas pada kajian selanjutnya karena terbatasnya waktu.