LENSADAKWAH.COM – Momen perpisahan kerap kali menjadi percampuran rasa haru, bangga, dan semangat menatap masa depan. Begitu pula yang terlihat dalam acara pentas seni dan pelepasan siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (Mudisa) angkatan ke-56 yang digelar di Gedung Wanita Candra Kencana, Kalibokor Selatan No. 2 Surabaya, Sabtu, 17 Mei 2025.

Acara istimewa ini diwarnai dengan tausiyah pendidikan yang menggugah dari Dr. M. Sholihin Fanani, M.PSDM, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para siswa yang telah menuntaskan pendidikan selama tiga tahun, serta kepada orang tua yang setia membersamai langkah anak-anak mereka hingga hari kelulusan.
Dalam suasana hangat dan inspiratif, Dr. Sholihin membagikan empat karakter kunci untuk meraih kesuksesan. “Pertama, sukses dimulai dari memiliki banyak ide dan gagasan, bukan dari mengeluh atau menyalahkan orang lain,” ujarnya tegas. Ia juga menekankan pentingnya kemampuan komunikasi, baik dalam bentuk silaturahmi maupun keberanian menyampaikan pikiran.
“Anak-anak harus banyak komunikasi. Jangan diam saja. Itu modal penting untuk membuka banyak peluang,” tambahnya. Kreativitas dan inovasi menjadi karakter ketiga yang ia tekankan, serta semangat kolaboratif sebagai pilar keempat. “Orang sukses tidak berjalan sendiri. Ia mampu bekerja sama dan membangun jaringan.”
Selain itu, beliau memaparkan empat faktor penting yang menentukan terbentuknya pribadi anak yang baik:
Pertama, Faktor Agama: Agama menjadi pondasi utama dalam membentuk akhlak mulia. Anak yang terbiasa menjalankan ibadah, seperti salat, mengaji, dan menjauhi larangan agama, akan tumbuh menjadi pribadi yang jujur, amanah, serta memiliki rasa tanggung jawab tinggi.
Kedua, Ilmu Pengetahuan: Pendidikan bukan sekadar penguasaan materi pelajaran, tetapi membentuk wawasan dan pola pikir yang luas. Anak yang memiliki ilmu akan mampu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya, karena tahu bagaimana bersikap dan berkontribusi.
Ketiga, Lingkungan: Dr. Sholihin menegaskan bahwa lingkungan keluarga memegang peranan paling besar—sebesar 60%—dalam membentuk karakter anak. Sekolah dan masyarakat masing-masing menyumbang 20%. Oleh karena itu, peran orang tua di rumah sangat krusial dalam mendidik anak agar bertakwa, dermawan, pemaaf, dan sabar.
Keempat, Kebiasaan: Kebiasaan yang terbentuk selama masa remaja akan menjadi pola hidup yang melekat hingga dewasa. Jika kebiasaan positif seperti disiplin, kerja keras, dan peduli sesama ditanamkan sejak dini, maka anak akan tumbuh dengan karakter kuat dan matang secara emosional.
Tausiyah ini menjadi penutup yang mendalam dalam perjalanan siswa Mudisa. Mereka tidak hanya dilepas untuk melangkah ke jenjang berikutnya, tetapi juga dibekali nilai-nilai kehidupan untuk menjadi insan berilmu, beriman, dan berkarakter unggul.
Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Maspion IT, Ir. Okky Tri Hutomo, M.IT, juga para tokoh Muhammadiyah diantaranya Muhammad Jemadi, MA (PDM Surabaya), Drs. H. Suyatno (Majelis DIKDASMEN dan PNF PDM Surabaya), M. Khoirul Anam (PCM Simokerto), dan Asy’ari, M.Pd (Ketua Majelis DIKDASMEN PCM Simokerto) memberi dukungan dan doa sekaligus menjadi saksi lahirnya generasi baru harapan bangsa
M.Khoirul Anam